Orang Kepercayaaan Xi Jinping, Li Qiang Menjabat Sebagai Perdana Menteri China
BEIJING - Li Qiang, mantan ketua Partai Komunis Shanghai mulai menjalankan tugasnya sebagai perdana menteri China pada Sabtu, (11/3/2023). Empat tahun sebelumnya, orang dekat Presiden Xi Jinping ini adalah tokoh yang bertanggung jawab atas penguncian (lockdown) selama dua bulan di Shanghai akibat Covid-19.
Pria berusia 63 tahun itu dikukuhkan sebagai perdana menteri selama Kongres Rakyat Nasional dan ditugasi mengelola ekonomi China, yang terbesar kedua di dunia. Dia menggantikan Li Keqiang yang pensiun, yang secara luas dianggap telah dikesampingkan karena Xi memperketat cengkeramannya pada pengelolaan ekonomi.
Pengamat kepemimpinan mengatakan kedekatan Li Qiang dengan Xi adalah kekuatan sekaligus kelemahannya. Pasalnya, meski dia memilki kepercayaan dari Xi, Li sangat terikat pada presiden China itu, yang dianggap sebagai pelindung lamanya.
Seorang birokrat karier, Li diungkap sebagai pilihan untuk peran nomor dua China pada Oktober ketika Xi meluncurkan barisan kepemimpinan yang berisi para loyalisnya.
Saat itu, Li dikenal karena mengawasi penguncian COVID yang mengerikan awal tahun lalu terhadap 25 juta orang Shanghai, yang menutup ekonomi kota dan meninggalkan luka psikologis di antara penduduknya. Tindakan itu membuatnya menjadi sasaran kemarahan tetapi tidak melakukan apa pun untuk menggagalkan promosinya, demikian dilaporkan Reuters.
Li juga berperan penting dalam mendorong China mengakhiri kebijakan nol-COVID secara tiba-tiba akhir tahun lalu.
Dia dikenal sebagai birokrat yang berpikiran praktis, seorang operator birokrasi yang efektif dan mendukung sektor swasta. Sikap inilah yang diharapkan dari seseorang yang kariernya menempatkan dia bertanggung jawab atas beberapa wilayah paling dinamis secara ekonomi di China.
