OPERASI Sejora Timtim merupakan Invasi Indonesia ke Timor Timur yang sekarang bernama Timor Leste. Ini merupakan operasi militer terbesar yang dilakukan semenjak kemerdekaan Republik Indonesia.
Operasi ini dimulai pada 7 Desember 1975 pada saat militer Indonesia masuk ke Timor Timur dengan dalih antikolonialisme dan antikomunisme untuk menggulingkan rezim Fretilin pada tahun 1974.
Dampak dari Operasi Sejora ini adalah sebanyak 100.000 hingga 180.000 warga sipil diperkirakan terbunuh atau mati kelaparan. Operasi ini melibatkan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara.
Berikut beberapa jenderal TNI yang terlibat dalam Operasi Seroja Timtim, sebagaimana diolah dari berbagai sumber, Rabu (15/3/2023) :
1. Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono pernah mendapat perintah untuk bertugas dalam Operasi Seroja di Timor Timur ini. Ia diterjunkan tiga kali dalam operasi tersebut, yaitu pada 1976-1977, kemudian 1979-1980, dan terakhir pada 1986-1988.
Saat menjalankan misi dalam Operasi Seroja, pangkat SBY adalah Letnan, Kapten, kemudian Mayor. Sementara, jabatan yang pernah ia emban adalah Komandan Peleton, Komandan Kompi, dan Komandan Batalyon.
Mantan Presiden RI ke-6 ini memiliki pengalaman yang tidak bisa dilupakannya sewaktu bertugas di Timtim. Salah satunya adalah momen saat ia menyaksikan seorang anak menangis sambil memeluk ibunya yang tewas akibat peluru nyasar.
2. Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto
Mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto menjalani tugas dalam Operasi Seroja saat ia masih berpangkat Letnan Satu, pada 1976. Ia bertugas di wilayah Liquisa, Timor Timur.
Ia menghadapi realita menyedihkan pada saat itu, karena harus kehilangan sahabatnya, Lettu Inf Agus Revulton. Agus gugur akibat tertembak oleh musuh dalam pertempuran. Mendengar kabar kematian sang sahabat membuat Endriartono sedih, terlebih lagi ia baru bertemu Agus setelah sekian lama tak bersua.
Ia kemudian menyusun rencana penyergapan di tempat Agus Revulton tertembak. Endriartono dan pasukannya berhasil melumpuhkan musuh, sekaligus menebus kematian sahabatnya.