LIBYA - Angkatan bersenjata di Libya timur mengatakan mereka telah menemukan sekitar dua setengah ton bijih uranium yang dilaporkan hilang oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Kepala unit media pasukan mengatakan sepuluh drum berisi bijih ditemukan di dekat perbatasan dengan Chad.
IAEA mengatakan pihaknya "aktif bekerja untuk memverifikasi" laporan media.
Badan tersebut membunyikan alarm setelah kunjungan inspekturnya awal pekan ini ke situs yang dirahasiakan. Daerah itu bukan wilayah yang dikuasai pemerintah.
Dikutip BBC, pernyataan pada Kamis (16/3/2023) tentang penemuan uranium itu datang dari Tentara Nasional Libya (LNA), kekuatan militer yang mendukung pemerintah Libya timur yang tidak diakui.
LNA adalah koalisi unit militer, lokal, suku dan milisi Salafi, yang dipimpin oleh Marsekal Khalifa Haftar, seorang perwira veteran yang mengambil bagian dalam kudeta yang membawa Kolonel Khadafi berkuasa pada 1969.
LNA mengatakan wadah uranium telah ditemukan sekitar lima kilometer (tiga mil) dari tempat mereka disimpan di Libya selatan.