Sebagai partai politik pendukung pemerintah, Yusak menyarankan, sebaiknya Perindo mengambil garis politik yang tegas untuk memastikan keberlanjutan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian, sambung dia, sejauh ini ada tiga poros politik yang mewakili karakteristik keberlanjutan pemerintahan Jokowi yaitu poros PDIP, poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Partai Gerindra-PKB dan poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PPP dan PAN.
"Perindo bisa mengambil positioning di antara tiga poros politik tersebut," ungkapnya.
Namun soal bargaining cawapres, kata dia, tentu kembali pada Perindo untuk meyakinkan poros-poros tersebut. Bagaimanapun, Perindo berkepentingan mendapatkan insentif elektoral atas kepuasan publik dan approval rating Jokowi yang masih tinggi.
"Agar efek elektoralnya bisa maksimal, sebaiknya Perindo segera mengerucutkan dukungan capres, apakah Ganjar atau Prabowo mengingat politik endorsment Jokowi diberikan kepada lebih dari satu capres. Parpol non Parlemen seperti PSI saja sudah sebut nama capres," tandas Dekan FISIP Universitas Sutomo ini.
(Khafid Mardiyansyah)