Share

Medvedev Sebut Bantuan Senjata untuk Ukraina Hanya Akan Dekatkan Kiamat Nuklir

Nanda Aria, Okezone · Jum'at 24 Maret 2023 03:31 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 24 18 2786351 medvedev-sebut-bantuan-senjata-untuk-ukraina-hanya-akan-dekatkan-kiamat-nuklir-2Ew9hZgPxy.jpg Ilustrasi/ Doc: Antara

 

MOSCOW - Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan konflik nuklir masih membayangi perang antara Rusia dan Ukraina.

"Pasokan senjata setiap hari dari asing untuk Ukraina pada akhirnya membawa kiamat nuklir semakin dekat," kata dia dalam wawancara dengan pengguna jejaring sosial Rusia VK, dilansir dari Antara, Jumat (24/3/2023).

 BACA JUGA:

Menurut Medvedev, Barat meremehkan tekad Rusia dalam mempertahankan kepentingannya dan hal itu akibatnya jauh lebih rumit daripada yang bisa terjadi jika Moskow diberi jaminan keamanan yang diminta pada Desember tahun lalu.

Medvedev meyakini bahwa kurangnya pemahaman antara Rusia dan Barat sebagian disebabkan oleh kompetensi para pemimpin Uni Eropa yang menurun drastis.

 BACA JUGA:

"Saya beranjak dari fakta bahwa cepat atau lambat situasinya akan stabil dan komunikasi bisa dipulihkan. Tetapi saya sangat berharap bahwa pada saat itu sebagian besar tokoh-tokoh ini (pimpinan Uni Eropa saat ini) pensiun, dan beberapa pergi ke dunia yang lebih baik," kata dia.

Mantan Presiden Rusia itu berpendapat bahwa jika Ukraina bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), aliansi tersebut akan melancarkan operasi militer terhadap Rusia.

Follow Berita Okezone di Google News

Menurut dia, Moskow mencoba bertanya kepada Barat bagaimana mereka membayangkan Ukraina bergabung dalam NATO mengingat Ukraina adalah produsen udal dan dulu memiliki senjata nuklir.

Jika itu terjadi, Rusia menjadi bertetangga dengan sebuah negara "yang bukan hanya bagian dari aliansi yang tidak bersahabat itu, tetapi juga bisa memproduksi senjata nuklir"."

“Terutama dalam kondisi ketika kami berselisih dalam soal Krimea, kami menganggapnya wilayah kami, mereka menganggapnya wilayah mereka. Jadi, mereka bergabung dengan NATO dan setelah itu, di bawah payung NATO, mereka melancarkan operasi besar-besaran terhadap negara kami. Kami tidak bisa menerima ini," tandas Medvedev.

Medvedev mengatakan industri pertahanan Rusia menggenjot produksi tank sampai sekitar 1.500 tank tahun ini.

Dia juga mengatakan pengembangan drone tempur adalah salah satu tugas industri pertahanan Rusia yang bisa diwujudkan dalam beberapa bulan mendatang.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini