PESAWARAN - Polisi menangkap warga Lampung Tengah, Sukijo, yang diduga sebagai penghubung antara korban dua pasangan suami istri (Pasutri) asal Lampung dengan dukun pengganda uang Mbah Slamet alias Tohari.
Kasat Reskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin mengatakan, Sukijo ditangkap di Desa Mataram Jaya, Kecamatan Bandar Mataram, Lampung Tengah pada Rabu (12/4/2023).
"Iya sudah, tadi malam kami tangkap di rumahnya. Saat ini masih kami gali keterangannya sebelum dibawa ke Polres Banjarnegara," ujar Supriyanto, Rabu (12/4).
Kasat menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, Sukijo mengaku memperkenalkan para korban ke Mbah Slamet.
Namun, kata Supriyanto, pihaknya dalam hal ini Polres Pesawaran hanya membantu penyelidikan yang dilakukan Polres Banjarnegara dalam mengungkap kasus pembunuhan berantai ini.
"Nanti yang melakukan penyelidikan itu Polres Banjarnegara, kami hanya membantu. Untuk keterangan lebih terkait peran Kijo ini biar nanti Polres Banjarnegara yang menyampaikan," tuturnya.
Sebelumnya, para korban pembunuhan Mbah Slamet alias Tohari dukun pengganda uang diajak untuk datang ke Padepokan Mbah Slamet oleh seorang warga Lampung Tengah bernama Kijo.
Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo mengatakan, menurut keterangan keluarga, keempat korban pembunuhan Mbah Slamet diajak datang ke Padepokan oleh Kijo.
Pratomo mengungkapkan, korban atas nama Irsyad dan Suheri merupakan sahabat. Keduanya diperkenalkan oleh Kijo soal Mbah Slamet yang dikatakan bisa menggandakan uang.
"Dari hasil keterangan dua pihak keluarga korban ini, mereka dikenalkan dengan Mbah Slamet pada pertengahan 2021. Kemudian mereka diajak ke Padepokan Mbah Slamet di Tulungagung, Jawa Tengah," ujar Pratomo saat dikonfirmasi, Kamis (6/4/2023).
Dia melanjutkan, pada Agustus 2021, Irsyad dan Suheri berangkat kembali ke tempat Mbah Slamet dengan membawa istri masing-masing, yaitu Wahyu Tri Ningsih dan Riani.
(Erha Aprili Ramadhoni)