Meski jumlah pasti sapi yang mati akibat api dan asap masih belum diketahui, namun juru bicara Kantor Sheriff Kabupaten Castro mengatakan kepada BBC bahwa diperkirakan 18.000 ekor sapi telah mati.
Berbicara kepada outlet berita lokal KFDA, Castro County Sheriff Sal Rivera mengatakan bahwa sebagian besar ternak hilang setelah kobaran api menyebar ke area tempat sapi ditahan sebelum dibawa ke area pemerahan dan kemudian ke kandang penampungan.
"Ada beberapa yang selamat," katanya.
"Ada beberapa yang mungkin terluka sampai pada titik di mana mereka harus dihancurkan,” lanjutnya.
Rivera mengatakan kepada KFDA bahwa para penyelidik percaya api mungkin telah dimulai dengan mesin yang disebut sebagai "musang madu", yang dia gambarkan sebagai "ruang hampa yang menyedot kotoran dan air keluar".
"Mungkin [itu] terlalu panas dan mungkin metana dan hal-hal seperti itu menyala dan menyebar dan meledak," ujarnya.