JAKARTA - Tokoh Muda Muhammadiyah, Sunanto menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berhasil memperbaiki kepercayaan publik pada kepolisian. Ia mengatakan capaian hasil kinerja Kapolri bentuk upaya membenahi institusi kepolisian seiring kerap diterpa berbagai masalah internal.
"Menurut saya sangat mengapresiasi itikad dan upaya untuk membenahi kepolisian. Walaupun dengan cobaan yang saya kira tidak kecil tapi juga besar," kata Sunanto, Minggu 16 April 2023.
Capaian transformasi Polri yang disampaikan saat rapat dengan Komisi III DPR, sambungnya, merupakan bentuk buah kesabaran dalam membenahi organisasi agar bisa kembali meningkatkan kepercayaan masyarakat, selepas masalah yang menyita perhatian salah satunya kasus Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
"Tingkat keberhasilan itu terhadap apa yang diungkapkan tidak lepas dari upaya membenahi internal perbaikan internal sehingga berdampak perbaikan hukum eksternal. Itu saya kira menjadi kunci keberhasilan Kapolri dalam membangun kepercayaan publik," kata mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (2018-2022).
Kendati demikian, Susanto memperingatkan agar semua capaian yang telah disampaikan Kapolri jangan sampai membuat terlena hingga abay. Karena zaman akan selalu berkembang sehingga penyesuaian terhadap program harus selalu diperhatikan
"Keberhasilan itu jangan sampai terlena, karena upaya ini pasti disesuaikan dengan upaya yang selama ini menjadi masalah. Sedangkan upaya kedepan, masalah kan selalu berkembang," katanya.
"Maka selalu melakukan transformasi dalam rangka perbaikan itu khususnya mental- mental internal di dalam proses penegakan hukum dan itu akan mempercepat proses kepercayaan kepada publik," tambahnya.
Capaian Kapolri
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menyebutkan sejumlah capaian yang berhasil dilakukan untuk mentransformasi Polri. Capaian itu disampaikan saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI.
"Terkait dengan transformasi pelayanan publik. kami berusaha melakukan perbaikan-perbaikan, contohnya pada saat kami menerima keluhan masyarakat terkait dengan masalah ujian surat izin mengemudi (SIM)," kata Sigi saat rapat di gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (12/4).
"Kami membuat terobosan dengan memperbolehkan ujian praktik SIM dilaksanakan dua kali, yang tadinya hanya satu kali, dan kemudian kami menyiapkan pelatihan bagi calon peserta yang akan melaksanakan ujian SIM sehingga pada saat melaksanakan ujian betul-betul sudah siap," lanjutnya.
Selain itu, Sigit mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan pengamanan dengan menerjunkan 148.884 personel Polri untuk mengawal mudik Idul Fitri 2023. Dimana, langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik tahun ini yang mencapai 123 juta orang.
"Dalam waktu dekat ini kita hadapi adalah mudik Idul Fitri yang dari hasil survei Kemenhub jumlahnya bertambah dari yang awalnya 86 juta menjadi 123 juta. Sehingga tentunya ini juga menjadi perhatian khusus kami," katanya.
"Sehingga kami melibatkan 148.884 personel yang akan kami turunkan untuk laksanakan operasi ini. Karena apabila kami tidak melaksanakan secara optimal potensi terjadinya kemacetan yang luar biasa tentunya akan terjadi," tambahnya.
(Angkasa Yudhistira)