SINGAPURA - Sejarah pacuan kuda di Singapura selama lebih dari 180 tahun akan segera berakhir.
Singapura telah mengumumkan jika satu-satunya arena balap di negara kecil di Asia Tenggara itu - Singapore Turf Club - akan mengadakan pertemuan terakhirnya pada tahun depan.
"Pacuan kuda memiliki sejarah panjang dan terkenal di Singapura," kata Singapore Turf Club dalam sebuah pernyataan pada Senin (5/6/2023) malam, dikutip BBC.
"Dengan berlanjutnya balapan hingga Grand Singapore Gold Cup ke-100 pada 5 Oktober 2024, Klub akan terus memastikan sportivitas, keamanan, dan integritas setiap balapan," tambahnya.
Pemerintah negara itu akan mengambil kembali lahan seluas 120 hektar, yang akan digunakan untuk perumahan publik dan swasta.
Pacuan kuda ini juga memiliki sejarah khusus dengan Ratu Elizabeth II, yang merupakan penggemar pacuan kuda dan peternak kuda pacu. Mendiang Ratu diketahui memiliki acara khusus yang dinamai menurut namanya di lapangan.
Almarhum Yang Mulia mempersembahkan Piala Ratu Elizabeth II perdana saat berkunjung ke Singapura pada 1972. Dia menghadiri balapan fitur untuk kedua kalinya pada 2006.