Heru mengaku pernah bertanya kepada penduduk sekitar mengenai ayahnya. Ia tak menyangka, kalau masyarakat setempat masih ingat dengan sang ayah.
Bahkan, mereka memiliki kenangan. "Saya tanya sama penduduk, dia masih ingat dengan Pak Idjon. Artinya kan dulu ada kesan tertentu. Ternyata memang dulu sering tuh, para pemetik teh di sana dikasih jas hujan sama bapak. Sama penduduk sipil, katanya penduduk situ, bapak orangnya santai, cuek, enggak ada militer-militernya sama sekali,” katanya.
Meski tetap dianggap orang asing buat pemerintah, Idjon Djanbi sudah mengubah kewarganegaraan dan menikahi wanita Indonesia.
Ia juga menjadi mualaf dan mengubah namanya dari Rokus Bernardus Visser menjadi M Idjon Djanbi. Idjon Djanbi merupakan perwira instruktur Korps Speciale Troepen (KST) atau Pasukan Khusus Belanda. Dia direkrut Panglima Komando Tentara Teritorium III/Siliwangi (kini Kodam III/Siliwangi) Kolonel Alexander Evert Kawilarang, untuk membentuk satu unit pasukan khusus.
(Arief Setyadi )