2. Karakteristik agen penyakit
Karakteristik agen penyakit menentukan tingkat “keganasan” dari agen menyebabkan terjadinya penyakit. Karakteristik agen penyakit sebenarnya dampak dari herd imunity. Semakin tinggi tingkat herd imunity maka semakin rendah “keganasan” dari agen penyakit. Karakteristis agen penyakit diukur dengan 3 hal yaitu tingkat infektivitas, patogenitas dan virulensi11.
Infektivitas adalah seberapa besar proporsi dari orang yang terpapar virus COVID-19 menajdi terinfeksi. Semakin sedikit orang yang terinfeksi dari jumlah orang yang terpapar maka semakin rendah infektivitas agen. Kondisi ini dapat diketahui dari hasil pemeriksaan skrening pada kelompok berisiko terinfeksi karena terpapar agen COVID-19. Terpapar agen COVID-19 apabila pernah kontak dengan penderita.
Patogenisitas adalah seberapa besar proporsi orang yang terinfeksi kemudian berkembang menjadi sakit. Semakin sedikit orang yang sakit dari jumlah orang yang terinfeksi maka semakin rendah patogenitas agen. Kondisi ini dapat diketahui prevalensi orang yang positif COVID-19 dalam suatu populasi semakin rendah. Data ini juga dapat diketahui seberapa banyak penderita baru COVID-19 yang mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan untuk berobat.
Virulensi adalah seberapa besar proporsi orang yang sakit kemudian berkembang meniadi sakit parah atau meninggal. Semakin sedikit orang sakit yang berkembang penyakit menjadi parah atau semakin banyak orang yang sembuh maka semakin rendah virulensi agen. Kondisi ini dapat diketahui proporsi tingkat kesembuhan penderita COVID-19 yang di rawat di rumahsakit semakin tinggi yang dapat dapat dilihat dengan kecilnya case fatality rate (angka kematian).
Setidaknya ada beberapa fakta progresivitas pandemic COVID-19 yaitu data penderita baru COVID-19 yang semakin landai, tingkat kesembuhan semakin tinggi dan capaian target imunisasi yang baik, memberikan argumentasi kepada pemerintah untuk memutuskan bahwa pandemic COVID-19 dapat beralih ke endemik COVID-19 di Indonesia.
Penulis: Lukman Waris
Epidemiolog, Dosen Pasca Sarjana Universitas Faletehan Banten,
Alumni Doktor Epidemiologi Universitas Indonesia Jakarta