YOGYAKARTA - Maestro lukis asal Jogja, Djoko Pekik meninggal dunia pada Sabtu (12/8/2023) pagi. Ki Djoko Pekik menghembuskan nafas terakhir pada pukul 08.19 WIB di Rumah Sakit (RS) Panti Rapih Yogyakarta.
Humas RS Panti Rapih, Maria Vita mengatakan Joko Pekik datang ke IGD RS Panti Rapih dengan penurunan kesadaran sekitar pukul 08.00 WIB. Pihak rumah sakit sudah berusaha menangani Pelukis yang dikenal dengan serial lukisan Celeng ini, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
"Kami belum bisa memberikan keterangan atas diagnosa Djoko Pekik," kata dia.
Setelah disucikan di kamar jenazah dan dirias oleh pihak rumah sakit, jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Sembungan Kapanewon Kasihan Bantul Yogyakarta. Kerabat maupun koleganya lantas banyak yang berdatangan melayat.
Perupa sekaligus musisi Jogja, Enchik Khrisna mengaku sangat kehilangan atas kepergian maestro lukis aliran realis ini. Dia menyebut jika Ki Djoko Pekik merupakan bapak dari Seniman di Jogja yang dikenal dekat dengan berbagai kalangan.
"Pak Pekik ini Bapake seniman Jogja, Gak cuman dengan seniman senior, dengan anak muda pun Pekik sangat dekat," kenang saat dihubungi.
Djoko Pekik dan karya-karyanya merupakan inspirasi baginya. Di mana dia mampu menciptakan lagu Celeng Dhegleng yang tidak bisa dilepaskan dari lukisan karya Djoko Pekik tahun 1998 lalu.
"Lagu Celeng Dhegleng emang berasal dari lukisan Pak Pekik tahun 98. Selain saya buat lagu, lukisan tersebut juga dibuat tulisan oleh Romo Sindhunata. Pak Pekik seneng banget," lanjutnya.
Nchik juga mengaku sangat bersedih dan juga menyesal karena dia belum sempat menengok Ki Djoko Pekik ketika sakit. Seperti diketahui, Ki Djoko Pekik sempat beristirahat di rumah selama 2 minggu terakhir.
"Biasanya beliau seneng banget kalo dibawain pecel. Sego pecel makanan favorit Pak Pekik," kata dia.
Sementara seniman Butet Kartaredjasa menyatakan jika Ki Djoko Pekik merupakam bagian dari sejarah seni rupa Jogja. Peran Djoko Pekik tak perlu dia terangkan lagi karena cukup banyak dan signifikan.
"Saya mendapat kabar setelah beliau meninggal, tapi saya baru bisa kesana nanti malam karena ada pekerjaan yang lain. Pak Pekik akan dimakamkan besok tapi jamnya Saya masih belum tahu," ujarnya.
Butet mengaku terakhir bertemu dengan Djoko Pekik itu sekitar bulan Juli di omah Petruk. Djoko Pekik muncul ke publik terakhir itu ketika bertemu dengan dirinya di omah Petruk yaitu saat Romo Sindhunata sedang meresmikan patung.
Dan patung Djoko Pekik dipasang di Oemah Petroek bulan Juli setelah ulang tahun Bentara Budaya. Dan sepanjang dia tahu, Ki Djoko Pekik memang sudah lama tidak melukis Celeng. Dan lukisan ke 21 tentang celeng mati itu bukan juga lukisan terakhir.
"Sudah tidak melukis celeng tetap melukis tetapi simbolik salah satunya tentang Petruk jadi Ratu. Di saat terakhir masih terus melukis simbolis-simbolis," tambahnya.
(Arief Setyadi )