“Hari ini seakan-akan partai politik itu menjadi tempat penyewaan orang-orang yang memiliki elekoral. Bagi PKB Noway,” ujarnya tegas.
Pernyataan itu kemudian diamini Waketum Golkar, Melchias Markus Mekeng. Menurutnya, jika ketum partai tidak menjadi calon yang diusung dalam pemilihan Pilpres alih-alih mendukung orang non partai, itu tidak adil.
“Itu nggak fair. Ini sama aja mobilnya punya kita, kita yang isi bensin, masa orang tinggal naik aja. Jadi memang harusnya orang-orang di luar partai mau jadi pemimpin, mereka harus berkeringat dan berkorban untuk partai,” ucap Mekeng.
Dari pernyataan keduanya, masing-masing partai pun cukup ambisius untuk mendorong sang ketum untuk maju sebagai cawapres dari capres yang mereka dukung Prabowo Subianto. Namun, hingga saat ini koalisi belum memutuskan nama yang akan maju mendampingi Prabowo menuju Pilpres 2024.
(Lisvi Padlilah)