Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ikon Vietnam Batu Berciuman Terancam Hancur karena Permukaan Air Naik dan Perahu Nelayan yang Berlayar Terlalu Dekat

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 24 Agustus 2023 |11:49 WIB
Ikon Vietnam <i>Batu Berciuman</i> Terancam Hancur karena Permukaan Air Naik dan Perahu Nelayan yang Berlayar Terlalu Dekat
{Batu ciuman} di Vietnam terancam hancur karena permukaan air naik dan kapal nelayan yang berlayar terlalu dekat (Foto: Vietnam Posts English)
A
A
A

VIETNAM - Sebuah laporan memperingatkan bahwa “batu berciuman” yang menjadi ikon Vietnam di jantung Ha Long Bay terancam runtuh.

Ha Long Bay di provinsi Quang Ninh dipenuhi ratusan pulau kecil, menarik 4 juta wisatawan pada 2019.

Batuan kembar, yang muncul dari teluk dan tampak bersentuhan - atau "ciuman" - sangat populer di kalangan pengunjung.

Namun para ahli memperingatkan dalam laporan bulan Juli bahwa kenaikan permukaan air laut dan perahu nelayan yang berlayar terlalu dekat menyebabkan bebatuan terkikis.

 BACA JUGA:

Ho Tien Chung dari Institut Geosains dan Sumber Daya Mineral Vietnam mengatakan penangkapan ikan ilegal dan pariwisata yang tidak diatur membantu mempercepat erosi bebatuan.

Saat lembaga tersebut melakukan penelitian untuk laporan tersebut, para pekerja mengamati satu perahu wisata berhenti hanya dalam jarak 19 meter dari pulau kecil tersebut.

Para ahli mengamati retakan dalam yang melintang di bebatuan, dan memperingatkan bahwa retakan tersebut bisa runtuh jika tidak ada tindakan yang diambil untuk melestarikannya.

“Wisatawan dapat melihat bebatuan yang berbahaya saat air surut,” kata Ho Tien Chung,” dikutip BBC.

“Ketinggian air saat itu rendah, memperlihatkan kaki penyangga bebatuan yang secara bertahap terkikis, menyebabkan risiko keruntuhan jika tidak ada tindakan yang diambil untuk melindungi dan memperkuatnya segera,” lanjutnya.

Pulau-pulau kecil di teluk telah lama terkena erosi pantai dan beberapa tempat wisata terkenal lainnya telah rusak parah dalam beberapa tahun terakhir akibat hempasan laut.

Untuk mengatasi dampaknya, laporan tersebut mendesak para pejabat untuk memperkenalkan peraturan baru pada teluk tersebut, termasuk membatasi kecepatan perahu yang melewatinya menjadi hanya 5-10kmh (3-6mph).

Nelayan setempat juga harus didorong untuk menghindari penangkapan ikan di sekitar bebatuan untuk mengurangi gejolak dan semen dapat dimasukkan ke dalam celah di pulau kecil tersebut untuk memperkuat fondasiny.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement