Hal serupa dialami Jayati pedagang kopi dan makanan ringan yang mengaku hingga Selasa siang, kopi dan makanan mie instan yang dijual baru sedikit. "Biasanya jam segini udah banyak, ini sepi, kayak turun separuhnya," ucapnya.
BACA JUGA:
Jayati sendiri baru berjualan hari pertama ini karena sebelumnya ia libur peringatan Hari Raya Karo selama 21 hari. Selama itulah ia memilih tak berjualan demi melakukan serangkaian proses upacara keagamaan adat masyarakat Tengger.
"Ini baru buka pertama, jadi belum tahu berapa omzetnya, tapi kalau dari tadi dilihat dari kopi dan makanan yang terjual ada penurunan, biasanya siang gini sudah ramai," ucapnya.
BACA JUGA:
Hal serupa dialami Jumari, pedagang makanan nasi lalapan yang mengaku turun sudah sepekan terakhir. Bahkan demi mengatasi kerugian ia mengurangi porsi memasaknya.
"Hari biasa gini biasanya 150 dapat dari buka pagi sampai sore, ini separuhnya nggak ada. Makanya masak nasi dan lauknya nggak banyak biar nggak rugi," kata Jumari, warga Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang.
(Fakhrizal Fakhri )