MICHIGAN – Juri di negara bagian Michigan, Amerika Serikat (AS), telah membebaskan tiga pria dari keterlibatan dalam rencana penculikan gubernur negara bagian tersebut.
William Null, Michael Null dan Eric Molitor dinyatakan tidak bersalah memberikan dukungan untuk aksi teroris dan tuduhan senjata.
Mereka termasuk di antara 14 orang yang dituduh berencana menculik Gubernur Michigan Gretchen Whitmer dari rumah liburannya pada tahun 2020.
Sembilan orang telah dinyatakan bersalah atau mengaku bersalah, dan dua orang lainnya sebelumnya dibebaskan.
Jaksa mengatakan plot tersebut dimotivasi oleh rumor bahwa pemilihan presiden pada 2020 akan dicuri dan penolakan terhadap pembatasan Covid-19 yang diberlakukan oleh pemerintahan Whitmer.
Kelompok tersebut, termasuk anggota milisi Wolverine Watchmen, berencana melakukan "pengadilan" terhadap gubernur atas tuduhan pengkhianatan dan berharap penculikan tersebut akan memicu konflik yang lebih besar.
Pemimpin kelompok Adam Fox dan Barry Croft Jr dihukum karena konspirasi penculikan tahun lalu. Fox divonis 16 tahun penjara sedangkan Croft divonis 19 tahun 7 bulan. Joseph Morrison, pemimpin Wolverine Watchmen, dijatuhi hukuman 10 hingga 20 tahun penjara.
Namun juri membebaskan Nulls dan Molitor, yang merupakan orang terakhir yang diadili sehubungan dengan kasus tersebut, setelah sidang selama tiga minggu di Antrim County di Michigan utara, tempat rumah liburan Whitmer.
Dalam argumen penutup pada Rabu (13/9/2023), jaksa William Rollstin mengatakan orang-orang tersebut “membenci pemerintah mereka” dan “bersedia berperang”.
Jaksa mengatakan keluarga Null – yang merupakan saudara kembar – dan Molitor berpartisipasi dalam latihan gaya militer dan melakukan perjalanan ke rumah liburan Whitmer, di mana mereka merekam video pengintaian.
Dalam kesaksiannya, Molitor dan William Null mengakui bahwa mereka telah menghadiri latihan dan melakukan perjalanan ke rumah liburan. Namun pihak pembela berpendapat bahwa ketiganya merasa takut ketika pembicaraan berubah menjadi kekerasan dan tidak mendukung rencana tersebut. Molitor mengatakan Fox, salah satu penyelenggara, "sangat bodoh" dan tidak mau melakukan penculikan.
Sebagai penutup argumen, pengacara Molitor, William Barnett, mengatakan bahwa kasus penuntutan "lemah".
“Mereka di sini mengambil jalan pintas untuk mencoba membuat seseorang dihukum, orang yang tidak bersalah,” katanya, dikutip BBC.
Para terdakwa tersentak lega dan terisak-isak saat putusan dibacakan, lalu memeluk pendukungnya di ruang sidang.
"Tuduhan ini seharusnya tidak diajukan dan keadilan telah ditegakkan,” ujarnya kepada wartawan setempat setelah putusan.
Agen Biro Investigasi Federal (FBI) yang menyamar telah memantau kelompok tersebut selama berbulan-bulan sebelum penangkapan dilakukan pada Oktober 2020, sebulan sebelum pemilihan presiden tahun itu.
Rencana tersebut tidak pernah terlaksana, dan Whitmer tidak dirugikan.
Kasus ini menjadi perbincangan penting pada pemilu 2020 mengenai ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok teror dalam negeri. Ms Whitmer dikritik oleh Donald Trump dan kaum konservatif karena memberlakukan lockdown Covid di Michigan pada musim semi 2020. Pada akhir April tahun itu, pengunjuk rasa bersenjata memasuki gedung DPR negara bagian Michigan.
"Putusan hari ini mengecewakan," kata kepala staf Whitmer JoAnne Hulls dalam sebuah pernyataan.
"Putusan tidak bersalah atas rencana penculikan dan pembunuhan Gubernur Whitmer dengan harapan memulai perang saudara akan semakin mendorong dan menguatkan ekstremis radikal yang mencoba menabur perselisihan dan merugikan pejabat publik atau penegak hukum,” lanjutnya.
Namun Jaksa Agung Michigan Dana Nessel, yang menangani kasus tersebut, mengatakan bahwa hukuman sebelumnya terhadap anggota kelompok tersebut mengirimkan pesan yang jelas bahwa tindakan terorisme dalam negeri tidak akan ditoleransi di negara bagian kita.
(Susi Susanti)