Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tim Puslabfor Kesulitan Ungkap Penyebab Kematian Ibu-Anak Tinggal Kerangka, Ini Penyebabnya

Muhammad Farhan , Jurnalis-Selasa, 19 September 2023 |06:56 WIB
Tim Puslabfor Kesulitan Ungkap Penyebab Kematian Ibu-Anak Tinggal Kerangka, Ini Penyebabnya
TKP penemuan mayat ibu-anak di Depok. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur masih menunggu hasil uji Pusat laboratorium forensik (Puslabfor) atas dua jenazah ibu dan anak yang jasadnya tinggal kerangka di dalam rumahnya di Cinere, Depok.

Jasad dari Grace Arijani Harahapan atau GAH (65) dan putranya yaitu David Ariyanto atau DAW (38) masih sulit diidentifikasi penyebab kematiannya lantaran kondisi jasad telah membusuk. 

Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Hariyanto menyampaikan pihaknya masih menunggu hasil uji identifikasi Puslabfor atas dua jenazah yang tewas secara misterius tersebut.

Hariyanto tidak memungkiri lantaran kondisi jasad yang membusuk, tim Puslabfor mengalami kesulitan dalam proses identifikasi penyebab kematian keduanya.

"Jadi kan termasuk sulit juga ya proses identifikasi dua jenazah itu, makanya untuk waktu menunggu proses identifikasi di Puslabfor karena menimbang tingkat kesulitannya. Terlebih, kondisi jasad sudah membusuk lama," ungkap Hariyanto kepada awak media, Selasa (19/9/2023). 

Hariyanto menjelaskan untuk mengidentifikasi penyebab kematian melalui uji laboratorium Puslabfor, pihaknya mengambil sejumlah sampel organ. 

"Jadi untuk sampel organ yang diambil untuk uji Puslabfor itu yang masih bisa diselamatkan dari kondisi busuknya jenazah. Seperti hati, lambung atau bagian-bagian usus dari jenazah," katanya. 

Seperti diketahui, guna memahami penyebab kematian secara tepat, Hariyanto mengatakan Puslabfor melakukan pemeriksaan toksikologi, histopatologi dan DNA. 

Uji laboratorium toksikologi dilangsungkan guna memastikan adanya zat bahaya di dalam jasad korban. Sedangkan untuk uji histopatologi dimaksudkan demi memastikan adanya kelainan sel atau jaringan pada jasad tersebut.

Terakhir untuk tes DNA, dilakukan agar mengetahui adanya riwayat penyakit genetik atau kelainan lainnya yang menjadi dugaan motif tewasnya jenazah. 

"Jadi saat kita periksa, kita autopsi, karena yang bersangkutan ini sudah pembusukan lanjut, sudah pembusukan lanjut kira-kira lebih dari satu bulan. Dengan kondisi yang ada itu kita tidak temukan adanya bekas-bekas penganiayaan," tegas Hariyanto. 

Sebelumnya, polisi melakukan penyelidikan terkait dengan pengambilan sampel sidik jari dari lokasi rumah di kawasan Cinere, Depok, tempat ditemukannya dua jasad diduga ibu dan anak berinisial GA (64) dan DA (36). 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement