Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Buntut Konflik di Nagorno-Karabakh, PM Armenia Dianggap Berkhianat dan Berpotensi Dikudeta

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 20 September 2023 |18:19 WIB
Buntut Konflik di Nagorno-Karabakh, PM Armenia Dianggap Berkhianat dan Berpotensi Dikudeta
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan. (Foto: Reuters)
A
A
A

Terlepas dari hubungan ini, Armenia tidak pernah secara resmi mengakuinya sebagai negara merdeka atau melakukan upaya untuk mengintegrasikan wilayah yang memisahkan diri tersebut ke dalam wilayahnya sendiri.

Namun, wilayah yang diperebutkan ini tetap menjadi titik konflik dalam ketegangan yang sedang berlangsung antara Baku dan Yerevan, dan sering kali mengalami konfrontasi militer secara berkala.

Konflik paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada 2020, yang menyebabkan Baku merebut kembali kendali atas sebagian besar Nagorno-Karabakh. Permusuhan berakhir melalui gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia, yang kemudian memfasilitasi penempatan pasukan penjaga perdamaian Rusia ke wilayah yang disengketakan.

Sejak itu, Yerevan berulang kali menuduh Moskow tidak memberikan bantuan militer untuk melawan Azerbaijan dan melanggar kewajibannya. Di sisi lain, Baku menegaskan komitmennya untuk menegakkan ketentuan perjanjian trilateral yang melibatkan Yerevan dan Moskow terkait misi penjaga perdamaian. Mereka menyatakan bahwa mereka memberi tahu pasukan Rusia tentang niatnya untuk melancarkan operasi kontra-terorisme.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa peringatan Azerbaijan disampaikan hanya “beberapa menit sebelum aksi militer dimulai.”

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement