Persoalannya tidak selesai di situ.
Kalau Maria mau menggunakan angkutan umum, dia harus menaiki dua bus.
Bus yang pertama berangkat dari Florida pukul 06.15, sedangkan yang berikutnya pada pukul 09.00.
“Tapi karena rutenya sudah diatur, kalau beruntung, (bus) baru berangkat jam 9.30, jadi saya tidak akan sampai tempat waktu,” katanya.
Untuk perjalanan pulang, ada rute bus yang melewati jalur di dekat sekolahnya saat petang. Tetapi tidak akan ada bus kedua untuk menyambung perjalanan sampai ke rumahnya.
Perjalanan ke tempatnya mengajar dilakukan Maria dalam beberapa babak.
Maria memulai perjalanannya menggunakan sepeda motor. Sepeda motor itu kemudian dia tinggalkan di samping sebuah bengkel. Terkadang kunci motornya dia biarkan terpasang. Maria yakin sepeda motor itu akan tetap utuh ketika dia pulang.
Sepeda motor itu bukanlah miliknya, melainkan milik temannya. Karena tidak terpakai, temannya meminjamkan sepeda motor itu kepada Maria sehingga dia bisa mengawali perjalanan panjangnya ini sehari-hari.
Di titik ini pula dia menunggu Noelia, rekannya yang mengajar di sekolah di pedesaan terdekat dari tempat Maria mengajar.
Ketika mereka mendapatkan tumpangan pertama, mereka harus menempuh perjalanan sejauh 31 kilometer ke arah timur lebih dulu.
"Yang paling sering menumpangi saya adalah sopir-sopir truk," kata dia.
Orang-orang yang bekerja di ladang juga biasanya mau memberi tumpangan. Mayoritas orang yang menumpanginya adalah laki-laki.