Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sejarah Kereta Api di Indonesia, Tanam Paksa Pribumi oleh Penjajah Belanda

Awaludin , Jurnalis-Kamis, 28 September 2023 |05:02 WIB
 Sejarah Kereta Api di Indonesia, Tanam Paksa Pribumi oleh Penjajah Belanda
Illustrasi (foto: dok Okezone)
A
A
A

Kereta api pertama di Indonesia dibangun pada 1867 di Semarang, Jawa Tengah dengan rute Samarang - Tanggung yang berjarak 26 kilometer oleh NISM, N.V. (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS - Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang.

Selanjutnya, dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya.

Semarang meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabuhannya untuk barang, sehingga barang dikirim ke Batavia (Jakarta) atau Soerabaja (Surabaya).

Kehadiran kereta api di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij" (NIS).

Kala itu dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada 10 Agustus 1867.

Di Indonesia pernah ada lokomotif uap dari berbagai jenis, antara lain; Tipe B, Tipe BB, Tipe C, Tipe CC, Tipe D, Tipe DD dan Tipe F.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement