MALI – Pertempuran sengit terjadi di Mali utara dan pemberontak Tuareg mengatakan mereka telah menguasai kota Bamba dari tentara.
Hal ini terjadi setelah pejuang separatis mengaku telah membunuh lebih dari 80 tentara di pusat negara tersebut.
Dikutip BBC, pemerintah mengkonfirmasi sebuah pangkalan militer di wilayah Mopti telah menjadi sasaran pada Kamis (28/9/2023), namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Meningkatnya kekerasan terjadi ketika pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dikerahkan ke Mali pada 2013, menarik diri atas perintah junta.
Serangan yang terjadi pada Kamis (28/9/2023) di kota Dioura adalah yang terbaru sejak pemberontak Tuareg kembali melakukan permusuhan pada Agustus setelah gagalnya perjanjian damai pada 2015.
Hal ini bertepatan dengan meningkatnya kekerasan dari kelompok militan Islam. Meskipun tentara bayaran Grup Wagner Rusia telah dikerahkan pada Desember 2021.
Tentara telah menjadi sasaran di Bamba pada awal September oleh kelompok jihad yang terkait dengan al-Qaeda.