Harissandi mengatakan ojol ini menerima orderan untuk mengambil barang di Polda Sumatera Selatan. Namun, setelah melihat deskripsi orderan tertulis barang yang akan diambil untuk diantar ternyata adalah narkoba.
Ojol tersebut langsung melapor. Sementara motifnya hanya iseng ingin tahu diambil atau tidak seandainya pesan narkoba.
Usai diminta keterangan, pembuat orderan fiktif itu diminta untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka di media sosial dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
(Arief Setyadi )