Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gempa Garut M5,4 Berpusat di Samudera Hindia, Ini Analisis Penyebabnya

Arif Budianto , Jurnalis-Jum'at, 20 Oktober 2023 |10:15 WIB
Gempa Garut M5,4 Berpusat di Samudera Hindia, Ini Analisis Penyebabnya
Gempa M5,4 guncang Garut. (Foto: Dok Ist)
A
A
A

BANDUNG - Badan Geologi memberikan penjelasan kejadian gempa bumi di Samudera Hindia pada koordinat 107,34 BT dan 8,09 LS, berjarak sekitar 115,5 km barat daya Kota Garut, 143,8 km tenggara kota Cianjur, Provinsi Jawa Barat, dengan Magnitudo (M) 5,6 pada kedalaman 18 km, Kamis (19/10/2023). 

Plt Kepala Badan Geologi M. Wafid mengatakan, lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan wilayah pantai Jawa Barat bagian selatan. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran pantai yang dibatasi pada bagian utara dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal. 

BACA JUGA:

Gempa M5,4 Garut, BPBD Turunkan Tim Cek Dampak Kerusakan 

Wilayah pada morfologi pantai tersebut pada umumnya tersusun oleh tanah lunak (kelas E) hingga tanah sedang (kelas D) dan pada bagian utara tersusun oleh tanah keras (kelas C).

Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Tersier (berupa batuan sedimen dan rombakan gunung api) dan endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff). 

"Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," jelas dia. 

 BACA JUGA:

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. 

"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman/subduksi atau disebut juga gempa bumi intraslab dan pada umumnya dengan mekanisme sesar naik," katanya. 

Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement