GAZA – Ayah empat anak di Gaza menceritakan upaya putus asa keluarganya yang berulang kali mencapai perbatasan dengan Mesir dengan harapan bisa melarikan diri ke tempat yang aman.
Emad Abuaassi melarikan diri dari utara bersama istri dan anak-anaknya saat serangan udara Israel dimulai.
Dalam pesan suara yang dikirim ke BBC, Abuaassi mengatakan mereka sia-sia mencoba melintasi penyeberangan Rafah yang tertutup, berkendara dengan roket terbang di atasnya.
“Setiap kali kami pergi ke sana, kami hanya menderita,” katanya.
"Saya tidak bisa menjelaskan lagi bagaimana keadaannya. Benar-benar bencana. Saya belum pernah melihat atau mengalami hal seperti ini sepanjang hidup kami,” lanjutnya.
Keluarga tersebut pindah dari Blackpool di Lancashire ke Jalur Gaza, tempat anggota keluarga Abuaassi masih tinggal, kurang dari setahun yang lalu. Istri dan anak-anaknya memiliki paspor Inggris.
Sejak melarikan diri ke utara, mereka tinggal di flat saudara laki-laki Abuassi di kota Khan Younis.
Masih sekitar delapan mil dari penyeberangan Rafah, dia menceritakan bagaimana keluarga tersebut melakukan “empat atau lima” perjalanan berbahaya untuk sampai ke sana dengan harapan diizinkan untuk menyeberang.