Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenal Doktrin Hannibal, Protokol Israel untuk Benarkan Pembunuhan Warganya yang Disandera

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 05 November 2023 |14:05 WIB
Mengenal Doktrin Hannibal, Protokol Israel untuk Benarkan Pembunuhan Warganya yang Disandera
Foto: Reuters.
A
A
A

Asal usul nama arahan tersebut masih diperdebatkan, dengan beberapa sumber mengatakan bahwa nama tersebut diambil dari nama seorang jenderal Kartago yang memilih untuk meracuni dirinya sendiri daripada menjadi tawanan Romawi pada 181 SM. Namun, para pejabat militer Israel mengatakan bahwa sebuah komputer secara acak menghasilkan nama tersebut.

Doktrin Hannibal itu diduga dibuat pada 1986 oleh komandan tentara Israel setelah tiga tentara dari Brigade Givati, sebuah brigade infanteri Israel, ditangkap oleh kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon.

Saat itu, Israel menduduki wilayah selatan negara Levantine di wilayah yang mereka buat dan disebut sebagai zona keamanan setelah invasi ke Lebanon pada 1982. Hizbullah menangkap tentara yang berpatroli di zona ini, yang akan tetap berada di bawah pendudukan Israel hingga 2000.

Anggota brigade melihat sebuah kendaraan melarikan diri bersama rekan-rekan tentara mereka yang ditawan tetapi tidak melepaskan tembakan. Arahan ini dibuat sebagai tanggapan untuk memastikan hal itu tidak akan terjadi lagi.

Jasad para tentara yang ditangkap dikembalikan ke Israel 10 tahun kemudian pada 1996, dengan imbalan Israel mengembalikan jenazah 123 pejuang Hizbullah, menurut pemerintah Israel.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement