Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kronologi Pengeroyokan Remaja di Bandarlampung hingga Tewas, Awalnya Balap Liar

Ira Widyanti , Jurnalis-Senin, 06 November 2023 |19:19 WIB
Kronologi Pengeroyokan Remaja di Bandarlampung hingga Tewas, Awalnya Balap Liar
Polisi tangkap pelaku pengeroyokan di Bandarlampung hingga korbannya tewas (Foto : MPI)
A
A
A

 

BANDARLAMPUNG - Polisi mengungkap kronologi pengeroyokan hingga tewas yang dialami seorang remaja bernama Raihan Pahlevi (16) di Jalan Kimaja, Way Halim pada Minggu 5 November 2023.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan, peristiwa pengeroyokan itu berawal kubu korban dan kubu pelaku berjanjian untuk balapan liar melalui akun media sosial Instagram.

Setelah terjadi kesepakatan untuk balapan, kedua kelompok tersebut berkumpul di Jalan Sultan Agung depan Transmart sekitar jam 00.00 WIB.

"Mereka direncanakan balapan sebanyak 2 race dengan jarak 201 meter dan mulai balapan sekitar pukul 01.00 WIB," kata Umi.

Setelah race atau pertandingan pertama diselesaikan, kubu pelaku dinyatakan menang dan di saat bersamaan Tim Patroli Polsek Sukarame tiba di lokasi, sehingga mereka langsung membubarkan diri dan bersembunyi di seputaran gedung olahraga PKOR.

"Setelah 15 menit kemudian kedua kubu melalui Medsos Instagram sepakat bertanding lagi untuk race kedua. Race kedua dimulai sekira jam 02.00 WIB dan dimenangkan kembali oleh kubu pelaku dengan Joki balap bernama Kiying (MKA)," tuturnya.

Tak terima timnya mengalami kekalahan, lanjut Umi, kubu korban menuduh tim balap pelaku telah memodifikasi mesin motor. Padahal, kata Umi, dalam perjanjian sebelumnya motor yang digunakan adalah spek standard.

"Saat itu salah satu dari kubu korban mengeluarkan senjata tajam berupa celurit, melihat ada yang mengeluarkan senjata tajam kubu pelaku berlarian meninggalkan lokasi Balapan menuju Jalan Kimaja, Way Halim," ungkapnya.

Umi melanjutkan, korban dan beberapa rekannya berinisiatif mencari tim lawan, dan menemukan kubu pelaku berkumpul di seputaran Chandra Supermarket Kimaja.

Merasa kalah jumlah, lanjut Umi, korban mengajak teman-temannya untuk menyerbu kembali, namun pihak kubu pelaku telah mempersiapkan diri dengan pipa besi yang biasa digunakan untuk mendirikan tenda angkringan.

"Melihat kubu korban dan rombongannya datang, kubu pelaku melemparkan pipa besi ke tengah jalan sehingga korban oleng dan terjatuh dari motor, kubu pelaku langsung menyerbu dan menganiaya korban hingga tak sadarkan diri, setelah itu para pelaku meninggalkan TKP," kata Umi.

Umi melanjutkan, dalam kasus pengeroyokan tersebut, pihaknya masih memeriksa 5 orang saksi dan menetapkan 2 orang tersangka.

Kedua pelaku itu berinisial JDA (16) warga Kedaton, RA (16) warga Labuhan Ratu. Keduanya merupakan pelajar SMK di Bandarlampung.

Terkait kemungkinan adanya penambahan tersangka, Umi tak menampik. Sebab, menurut Umi, saat ini polisi masih terus melakukan pengembangan terhadap perkara tersebut.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement