GAZA – Sebanyak 637 warga negara asing (WNA) dievakuasi dari Gaza ke Mesir melalui perbatasan Rafah pada Selasa (7/11/2023).
Hal ini diungkapkan seorang pejabat perbatasan Mesir kepada seorang jurnalis yang bekerja untuk CNN di Rafah.
Jumlah tersebut merupakan jumlah harian tertinggi sejak evakuasi dimulai pekan lalu. Penyeberangan Rafah telah ditutup sejak perang dimulai bulan lalu, namun dibuka minggu lalu sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi oleh Qatar antara Israel, Hamas dan Mesir, melalui koordinasi dengan Amerika Serikat (AS).
Selain itu, 15 warga Palestina yang terluka tiba di Mesir untuk mendapatkan perawatan melalui penyeberangan.
Menurut penghitungan CNN, jumlah total warga Palestina yang terluka parah akibat serangan udara Israel di Gaza yang telah dipindahkan ke Mesir menjadi 116 orang.
Sementara itu, puluhan warga Palestina mengungsi dari Gaza utara dan menuju ke selatan selama empat jam yang diberikan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk perjalanan yang aman pada Selasa (7/11/2023), seperti yang terlihat dalam video dari tempat kejadian, termasuk video yang dipublikasikan oleh IDF.
Menurut video tersebut, anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia mengacungkan kartu identitas mereka, sementara beberapa lainnya membawa bendera putih.
Jalan Salah Eddin berfungsi sebagai salah satu dari dua jalan raya utama di Gaza, yang menghubungkan utara ke selatan. IDF telah berulang kali meminta warga sipil untuk pindah ke selatan Wadi Gaza ketika mereka mengintensifkan serangannya terhadap Hamas di Kota Gaza dan Gaza utara.
Berbicara kepada CNN sebelum melintasi pos pemeriksaan IDF yang didirikan di Jalan Salah Eddin, para pengungsi mengatakan mereka telah berjalan berjam-jam. Beberapa orang tidak membawa apa-apa selain botol air, sementara yang lain membawa bendera putih, menandakan harapan mereka untuk perjalanan yang aman.
(Susi Susanti)