JAKARTA - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempabumi di Kepulauan Tanimbar dan 23 gempa susulan dengan magnitudo terbesar M6,8 tak berpotensi terjadi tsunami.
"Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Banda dan Saumlaki dengan skala intensitas III MMI, Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya pada wartawan, Rabu (8/11/2023).
Menurutnya, pada Rabu (8/11/2023) malam, pukul 20.02.07 WIB wilayah Laut Banda diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,8.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,21° LS ; 129,98° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 244 Km arah Barat Laut Tanimbar, Maluku pada kedalaman 40 km. Gempa ini merupakan gempabumi susulan pasca gempabumi laut banda M7,2 pada pukul 11:52:53 WIB," tuturnya.
Dia pun meminta pada masyarakat untuk tetap tenang dan tak perngaruh isu tak bertanggung jawab. Masyarakat diminta untuk mengakses informasi resmi hanya dari BMKG.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
(Khafid Mardiyansyah)