NEW YORK – Pentagon mengatakan Amerika Serikat (AS) telah melakukan serangan udara “presisi” di Suriah terhadap fasilitas yang digunakan oleh garda revolusi Iran.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap “serangan berkelanjutan” terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah yang dilakukan oleh pejuang yang didukung Iran.
Seorang pemantau perang yang berbasis di Inggris mengatakan setidaknya delapan pejuang pro-Iran tewas.
Ini adalah ketiga kalinya sejak 26 Oktober AS melancarkan serangan udara serupa.
Mereka datang di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan akibat perang Israel-Hamas.
Austin mengkonfirmasi serangan udara tersebut dalam sebuah pernyataan singkat pada Minggu (12/11/2023), mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan terhadap fasilitas pelatihan dan rumah persembunyian di dekat kota Albu Kamal dan Mayadin di Suriah timur.
Dia menambahkan serangan itu diperintahkan oleh Presiden Joe Biden untuk memperjelas bahwa AS akan membela diri, personelnya, dan kepentingannya.
Pentagon tidak memberikan rincian mengenai kerusakan yang disebabkan oleh serangan tersebut, namun Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan delapan anggota milisi yang didukung Iran tewas dalam serangan itu.