Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

UNICEF Khawatir Ancaman Penyakit yang Merajalela di Gaza Akibat Perang

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 15 November 2023 |10:37 WIB
UNICEF Khawatir Ancaman Penyakit yang Merajalela di Gaza Akibat Perang
UNICEF khawatir ancaman penyakit yang merajelala di Gaza akibat perang (Foto: AFP)
A
A
A

GAZA – Ketika musim dingin semakin dekat dan sistem kesehatan Gaza runtuh akibat beratnya perang Israel terhadap Hamas, sebuah organisasi bantuan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNICEF mengatakan pada Selasa (14/11/2023) bahwa ada kekhawatiran besar bahwa penyakit yang ditularkan melalui air dan pernapasan akan merajalela di antara populasi di bawah umur di wilayah kantong yang terkepung itu.

Toby Fricker, juru bicara UNICEF, mengatakan organisasinya telah menerima laporan peningkatan tingkat dehidrasi dan lebih dari 30.000 kasus diare, termasuk di antara anak-anak staf UNICEF.

“Perhatian besar saat ini adalah menghentikan bencana lain, yang berarti wabah penyakit, terutama menjelang musim dingin dan hari ini hujan pertama turun di Jalur Gaza,” terangnya.

Ia juga memperingatkan tentang tekanan psikologis ekstrem yang dialami anak-anak Gaza serta konsekuensi langsung dan jangka panjang dari trauma tersebut.

“Anak seorang staf berbicara tentang bagaimana stresnya, tekanan psikologis dari apa yang dia jalani, hari demi hari – dia mengacak-acak rambutnya, menggaruk pahanya. Ini benar-benar gejala stres ekstrem karena kengerian sehari-hari yang mereka alami. sedang menjalani hidup,” lanjutnya.

Juru bicara tersebut mengatakan hal yang paling penting saat ini adalah mencoba meringankan penderitaan yang dialami orang-orang yang hidup dalam “kondisi mengerikan” dengan meningkatkan skala bantuan kemanusiaan ke Gaza secara besar-besaran.

Seperti diketahui, Israel terus menggempur Gaza. Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pada Selasa (14/11/2023) bahwa pertempuran di “jantung Gaza” terus berlanjut ketika Israel mengklaim Hamas telah kehilangan kendali atas Gaza utara, khususnya Kota Gaza.

“Pertempuran di jantung Gaza terus berlanjut,” terangnya dalam jumpa pers harian.

Dia menambahkan bahwa Israel terus memprioritaskan pemusnahan pejabat senior Hamas di Gaza sebagai tujuan utama perang.

“Kami punya prestasi, tapi penting bagi saya agar publik mengetahuinya – masih banyak pekerjaan yang harus kami selesaikan, dan itu akan memakan waktu,” katanya, dikutip CNN.

Hagari juga mengatakan jumlah total tentara Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober mencapai 366 orang.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement