BANTUL - Seekor hiu kembali terdampar di kawasan Pantai Selatan Bantul. Hiu tersebut kesulitan kembali ke laut karena ombak atau gelombang laut di Pantai Kuwaru Poncosari Srandakan Bantul yang landai.
Kondisi hiu tersebut sama dengan terdampar di Pantai Parangtritis dua hari lalu. Kali ini, hiu di Pantai Kuwaru juga terdampar dalam keadaan hidup. Nyawa hiu tersebut berhasil diselamatkan karena warga bersama relawan dan polisi berhasil mendorongnya ke laut.
Tidak seperti yang terdampar di Pantai Parangtritis yang kemudian mati karena tidak bisa kembali ke laut. BKSDA mengklaim hiu-hiu tersebut tersangkut jaring nelayan.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prada Widnyana menuturkan Hiu ini terdampar masih dalam keadaan hidup. Karena ukurannya tidak terlalu besar, aparat kepolisian dibantu relawan dan masyarakat berhasil mendorong kembali hiu tersebut ke laut.
"Sehingga nyawa hiu berhasil diselamatkan," ujarnya.
Hiu tersebut pertama kali diketahui pertama kali sekira pukul 05.00 WIB. oleh seorang nelayan setempat. Saat itu ada nelayan yang hendak melaut melihat ada hiu menggelepar di bibir pantai. Hiu tersebut nampak ingin kembali ke laut namun tidak bisa.
Melihat seekor ikan Hiu Tutul terdampar, nelayan tersebut kemudian melaporkan ke pos Airud. Mendapat laporan tersebut selanjutnya anggota mendatangi lokasi kejadian. Mereka kemudian berkoordinasi dengan relawan dan diputuskan untuk segera mendorong ke laut.
"Kami akhirnya memutuskan untuk berusaha Evakuasi mendorong ke tengah," terangnya.
Dibantu nelayan dan relawan mereka berusaha mendorong hiu ke laut. Setelah berjuang hampir satu jam, akhirnya hiu tutul tersebut bisa dikembalikan ke laut. Hiu tersebut kini sudah berenang kembali di tengah lautan.
Sementara itu, Kepala BKSDA DIY, Banjar Agung mengaku tidak mengetahui penyebab banyaknya hiu yang terdampar di pantai selatan DIY. Terlebih sejak tahun lalu, kewenangan berkaitan dengan ikan di perairan pantai selatan DIY telah beralih ke Dinas Kelautan dan Perikanan.
"Tapi itu beberapa yang terdampar kemarin karena tersangkut jaring nelayan," kata Banjar.
(Awaludin)