Setelah Israel mengalami kerugian besar selama 18 tahun pendudukannya di Lebanon selatan, pasukan Israel ditarik mundur pada 2000.
Hal ini meningkatkan popularitas Hizbullah di wilayah tersebut dan memperkuat posisinya di Lebanon.
Pada 2013, Hizbullah bergabung dengan rezim Bashar Assad dalam perang saudara di Suriah, mendukung upaya tersebut sebagai bagian dari perlawanan terhadap apa yang diakui oleh Nasrallah sebagai "ekstremis Islam."
(Rahman Asmardika)