Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wanita Thailand Bersuka Cita Menyambut Pacarnya yang Dibebaskan dari Gaza

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 25 November 2023 |16:33 WIB
Wanita Thailand Bersuka Cita Menyambut Pacarnya yang Dibebaskan dari Gaza
Wanita Thailand bersuka cita menyambut pacarnya yang dibebaskan dari Gaza (Foto: BBC)
A
A
A

GAZA – Seorang wanita yang yakin pacarnya terbunuh dalam serangan pada 7 Oktober lalu di Israel mengungkapkan kegembiraannya saat menyadari bahwa mereka akan segera bersatu kembali.

Kittiya Thuengsaeng mengatakan kepada BBC bahwa dia mengenali Wichai Kalapat dalam gambar TV yang menunjukkan 10 sandera asal Thailand yang dibebaskan dari Gaza pada Jumat (24/11/2023).

Wichai dikhawatirkan termasuk di antara warga Thailand yang tewas dalam serangan Hamas.

Dia mengatakan, konfirmasi bahwa pacarnya termasuk di antara warga negara asing yang ditahan baru diperoleh lima hari yang lalu.

Dua hari setelah serangan tanggal 7 Oktober, Kittiya diberi kabar buruk bahwa pacarnya yang telah menjalin hubungan selama tiga tahun diyakini termasuk di antara kelompok yang terdiri dari sedikitnya 30 warga negara Thailand yang terbunuh.

Dia mengunggah pesan di media sosial tentang duka atas pria yang rencananya akan dinikahinya tahun depan ketika pria itu kembali dari Israel, tempat dia melakukan perjalanan untuk bekerja.

Namun, ketika daftar resmi korban tewas dipublikasikan, nama Wichai tidak tercantum dalam daftar tersebut.

Setelah menunggu informasi dengan susah payah, Kittiya pekan lalu mengetahui bahwa dia termasuk di antara 26 warga Thailand yang disandera di Gaza.

"Saya sangat senang karena saya khawatir dia tidak termasuk di antara mereka yang dibebaskan,” terangnya saat berbicara kepada BBC setelah melihat pacarnya dalam kondisi hidup di dalam mobil yang membawa sandera dari perbatasan ke rumah sakit Israel.

“Saya ingin dia sembuh dari kondisi mental apa pun yang dia alami terlebih dahulu, lalu dia bisa kembali ke Thailand,” lanjutnya.

“Saat ini, aku bisa menunggunya. Aku sudah menunggu begitu lama, aku bisa menunggu lebih lama lagi,” ujarnya.

Warga negara Thailand terkena dampak yang sangat besar karena sekitar 30.000 orang telah melakukan perjalanan ke Israel untuk bekerja, terutama di sektor pertanian.

Keluarga-keluarga lain dengan gugup menunggu kabar untuk mengetahui apakah orang yang mereka cintai termasuk di antara mereka yang dibebaskan pada Jumat (24/11/2023).

Thongkoon Onkaew, ibu dari Natthaporn Onkaew, seorang petani Thailand berusia 26 tahun, mengatakan terakhir kali dia berbicara dengan putranya adalah pada pagi hari tanggal 7 Oktober, ketika putranya berencana bermain sepak bola dengan teman-temannya.

“Saya berharap anak saya menjadi salah satu orang pertama yang dibebaskan. Ini merupakan bulan yang menyakitkan tanpa kabar baik,” terangnya.

“Saya berharap anak saya dan sandera Thailand lainnya selamat, saya berterima kasih kepada semua pihak berwenang atas upaya merundingkan pembebasan warga negara Thailand,” lanjutnya.

"Saya perlu menelepon perwakilan setempat untuk memeriksa beritanya. Saya sekarang dibombardir dengan pesan-pesan,” terang Wanida Maarsa, istri Anucha Angkaew, 28.

“Jika suamiku salah satunya, aku akan sangat bahagia,” lanjutnya.

Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin awalnya mengatakan 12 orang dibebaskan, namun seorang pejabat dari pemerintah Qatar – yang menjadi penengah antara Israel dan Hamas – kemudian mengatakan bahwa jumlahnya adalah 10 orang.

Pembebasan warga negara Thailand ini merupakan bagian terpisah dari perjanjian yang diperkirakan akan membebaskan 50 sandera Israel dari Gaza selama jeda sementara pertempuran selama empat hari.

Tiga belas warga negara Israel – semuanya perempuan dan anak-anak – dan seorang warga negara Filipina termasuk di antara kelompok sandera pertama yang dibebaskan.

Israel telah membebaskan 39 tahanan Palestina sebagai bagian dari perjanjian tersebut.

Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan warga negaranya yang dibebaskan akan ditempatkan di bawah pengawasan medis tanpa akses ke kerabat selama 48 jam setelah dipindahkan ke rumah sakit (RS) Israel.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan pihaknya menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada warga negara Thailand yang dibebaskan dan keluarga mereka, dan akan melakukan segala kemungkinan untuk memulangkan mereka ke Thailand secepatnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement