Tsai dan pemerintahannya telah berulang kali menyerukan pembicaraan dengan Tiongkok tetapi ditolak, karena Beijing memandang Tsai dan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa sebagai separatis.
Tsai mengatakan hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka.
Taiwan sedang berkampanye untuk pemilihan presiden dan parlemen yang akan diadakan pada 13 Januari. Lai Ching-te dari DPP, yang saat ini menjabat sebagai wakil presiden, adalah kandidat terdepan untuk menjadi presiden Taiwan berikutnya menurut jajak pendapat.
Tsai mengatakan "bukan rahasia lagi" bahwa Tiongkok berusaha ikut campur dalam pemilu Taiwan.
“Tetapi saya pikir mereka mungkin tidak terlalu berhasil dalam upaya mempengaruhi pemilu di sini. Terutama karena ini adalah negara demokrasi dan masyarakat tahu bahwa mereka telah mengambil keputusan terbaik mengenai siapa yang akan menjadi pemimpin berikutnya. Taiwan,” tambahnya.
Kantor Urusan Taiwan Tiongkok pada Rabu, (29/11/2023) meningkatkan serangannya terhadap Lai dan pasangannya Hsiao Bi-khim, mantan utusan Taiwan untuk Amerika Serikat.