QATAR - Perdana Menteri (PM) Qatar sekaligus Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani berbicara melalui hubungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Minggu (3/12/2023). Keduanya membahas perkembangan terbaru di Jalur Gaza dan wilayah pendudukan Palestina. Termasuk menekankan perlunya de-eskalasi dan gencatan senjata.
PM menegaskan kembali komitmen Qatar, bersama dengan mitra mediasinya, terhadap upaya berkelanjutan yang bertujuan memulihkan ketenangan di kawasan. Bulan lalu, Qatar menjadi perantara kesepakatan antara Israel, Hamas dan Mesir, melalui koordinasi dengan AS, untuk membebaskan warga negara asing dan warga sipil Palestina yang terluka parah dari Gaza hingga Mesir, menurut sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.
Pada Minggu (3/12/2023), PM menyatakan keprihatinannya bahwa berlanjutnya pemboman di Jalur Gaza setelah jeda kemanusiaan mempersulit upaya mediasi dan memperburuk krisis kemanusiaan.
Al-Thani menyampaikan kecaman Qatar yang tak tergoyahkan terhadap segala bentuk penargetan warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak, dan menekankan bahwa tindakan seperti ini, termasuk kebijakan hukuman kolektif, tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun.
Menurut pernyataan itu, PM menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk membuka koridor kemanusiaan guna memastikan jalur bantuan dan bantuan yang aman bagi warga Palestina yang terkena dampak konflik yang sedang berlangsung.
Seperti diketahui, perang Israel dan Hamas kembali berlanjut setelah gencatan senjata sementara berakhir pada Jumat (1/12/2023). Pasukan darat Israel bergerak maju ke Gaza selatan, setelah pemboman besar-besaran selama tiga hari.
Laporan awal dari radio tentara Israel secara efektif mengkonfirmasi bahwa Israel telah melancarkan operasi darat di utara Khan Younis.
BBC juga telah memverifikasi gambar tank Israel yang beroperasi di dekat kota tersebut.
Kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kemudian mengatakan kepada pasukannya bahwa IDF juga bertempur “dengan kuat dan menyeluruh” di Gaza selatan.
(Susi Susanti)