“Keterangan saksi korban datang dari arah Selatan menuju Utara,” terang Eko Sanusi.
Entah apa yang terjadi. Saat berada di lokasi kejadian, yakni perlintasan kereta api tanpa palang pintu, korban tidak berusaha menghentikan motor. Padahal KA Penataran yang melaju kencang telah membunyikan klakson keras-keras.
“Informasi saksi di lapangan kereta sudah membunyikan klakson dua kali,” ungkapnya.
Kecelakaan maut tidak terelakkan. KA Penataran yang melaju kencang menabrak korban beserta sepeda motornya hingga tewas seketika. Kedua tubuh pelajar yang masih mengenakan seragam itu bahkan terseret sejauh 25 meter.
Menurut Eko Sanusi kedua jenazah korban sudah dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. “Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, termasuk meminta keterangan saksi,” pungkasnya.
(Awaludin)