GAZA – Perdana Menteri (PM0 Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Selasa (5/12/2023) bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) harus mempertahankan kendali atas pelucutan senjata Gaza setelah perang, menolak gagasan bahwa pasukan internasional dapat bertanggung jawab atas keamanan di Jalur Gaza.
Ini bukan pertama kalinya Netanyahu menyerukan kontrol militer Israel pascaperang di Gaza.
“Sehari setelahnya: Gaza harus dilucuti. Dan agar Gaza dapat dilucuti, hanya ada satu kekuatan yang dapat memastikan hal itu – dan kekuatan ini adalah IDF,” kata Netanyahu pada Selasa (5/12/2023) saat konferensi pers.
“Tidak ada kekuatan internasional yang bertanggung jawab atas hal itu,” lanjutnya.
“Kami melihat apa yang terjadi di tempat lain di mana pasukan internasional dikerahkan untuk tujuan perlucutan senjata,” ujarnya.
Pada November lalu, Netanyahu mengatakan kepada CNN bahwa peran keamanan Israel di Gaza pascaperang akan menjadi militer yang yang melampaui batas,” namun tidak menjelaskan apa maksudnya.
Seperti diketahui, IDF telah melanjutkan operasi tempur melawan Hamas, menuduh kelompok tersebut melanggar perjanjian gencatan senjata dengan menembak ke arah Israel.
Menurut Kementerian Dalam Negeri yang dikuasai Hamas di Gaza, beberapa menit setelah gencatan senjata selama seminggu antara Israel dan Hamas gagal pada Jumat (1/12/2023), kendaraan militer Israel melepaskan tembakan di barat laut Gaza.