Pekan lalu, sebagai reaksi terhadap dugaan serangan Israel yang menewaskan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri dan enam orang lainnya di kubu Hizbullah di Beirut, pemimpin Hamas Hassan Nasrallah memperingatkan pihak berwenang Israel agar tidak memulai konflik.
"Siapa pun yang berpikir untuk berperang dengan kami, dia akan menyesalinya," katanya.
Namun yang terpenting, tidak ada ancaman dari pemimpin Hizbullah untuk meningkatkan tindakannya.
Banyak orang di Lebanon masih ingat kehancuran yang disebabkan oleh konflik selama sebulan antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006 dan, dengan Lebanon yang mengalami krisis ekonomi besar-besaran, tidak ada dukungan publik terhadap konfrontasi militer apa pun. Namun, kesalahan perhitungan selalu menimbulkan risiko.
Dan, di Israel, beberapa tokoh senior memuji potensi serangan yang lebih besar terhadap Hizbullah untuk mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok tersebut dan memungkinkan kembalinya ribuan warga yang telah dievakuasi karena serangan terus-menerus.
“Kita akan menciptakan kenyataan yang sangat berbeda [di wilayah utara], atau kita akan terlibat perang lagi,” kata kepala staf IDF Letjen Herzl Halevi pada Minggu (7/1/20240.
(Susi Susanti)