Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tugas Berat Blinken ke Timur Tengah, agar Perang Israel-Hamas di Gaza Tidak Meluas

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 09 Januari 2024 |09:03 WIB
Tugas Berat Blinken ke Timur Tengah, agar Perang Israel-Hamas di Gaza Tidak Meluas
Tugas berat Menlu AS melakukan kunjungan ke Timur Tengah agar perang Hamas-Israel di Gaza tidak meluas (Foto: AP)
A
A
A

Di situlah letak masalahnya. Setelah bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman pada Senin (8/1/2024), Blinken mengatakan dia melihat kesediaan untuk membantu menstabilkan dan merevitalisasi Gaza pascaperang di antara semua pemimpin yang telah berbicara dengannya sejauh ini. Namun AS harus melibatkan Israel.

Pemilihan waktu kunjungan terbaru Blinken ke Timur Tengah mungkin memberikan petunjuk tentang strategi Amerika dalam putaran terakhir diplomasi ulang-alik ini. Kunjungan awalnya ke Turki dan negara-negara Arab sebelum dua hari di Israel telah memungkinkan Menlu AS untuk mengukur sikap para pemain regional sebelum duduk bersama Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan Kabinet Perang Israel.

Maka keputusannya, seperti yang orang Amerika katakan, ada di tangan Israel.

“Saya akan mempunyai kesempatan untuk berbagi dengan para pemimpin Israel segala hal yang saya dengar sejauh ini dalam perjalanan ini,” katanya pada Senin (8/1/2024).

“Saya yakin bahwa ada jalan di masa depan yang benar-benar dapat membawa perdamaian dan keamanan abadi bagi Israel,” lanjutnya.

Di balik semua ini adalah pertaruhan Amerika – bahwa penyelesaian atau setidaknya meredanya Perang Gaza akan meredakan ketegangan di seluruh wilayah. Dapat dipastikan bahwa berbagai krisis kecil – di Laut Merah, di Lebanon, dan di Irak dan Suriah – tidak mendapatkan momentumnya sendiri.

PM Qatar pada Minggu (7/1/2024) mengatakan tidak ada perdamaian di kawasan ini tanpa solusi yang sah dan damai terhadap konflik Palestina. Pertanyaannya, apakah akan ada perdamaian dengan resolusi seperti itu?

Selama kunjungannya ke Timur Tengah pada November tahun lalu, Blinken mengatakan kepada wartawan yang berkumpul di Ankara, Turki, bahwa negara-negara di kawasan ini tidak menginginkan perang dan berupaya mencegah penyebaran konflik.

“Kadang-kadang tidak adanya kejadian buruk mungkin bukan merupakan bukti kemajuan yang paling jelas, tapi memang demikian adanya,” terangnya.

Sejak itu, terdapat banyak bukti bahwa meskipun perang yang lebih luas mungkin tidak diinginkan, prospek terjadinya perang semakin besar, terlepas dari niat dan upaya yang dinyatakan oleh Blinken dan AS.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement