JAKARTA - Dalam tiga bulan sejak perang Hamas-Israel meletus, Diplomasi Indonesia tidak tinggal diam dan terus menggalang dukungan untuk Palestina.
Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi saat membuka Diskusi Pakar ‘Advisory Opinion di Mahkamah Internasional: Upaya Mendukung Kemerdekaan Palestina Melalui Penegakan Hukum Internasional’, pada Selasa (16/1/2024).
“Dua kali saya berbicara di depan Dewan Keamanan PBB dan juga Majelis Umum PBB. Saya juga berbicara di forum internasional lainnya seperti ASEAN, WHO, Dewan HAM, hingga Global Refugee Forum,” terangnya.
Dia mengatakan para diplomat Indonesia juga menyuarakan dan menggalang dukungan bagi Palestina di berbagai forum dan negara. Pada saat yang sama Indonesia juga telah mengirimkan, dan akan terus mengirimkan, bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Presiden Jokowi juga langsung memimpin delegasi Indonesia pada KTT Gabungan OKI dan Liga Arab. Delegasi Indonesia (Delri) telah menjadi salah satu motor penggerak untuk menggalang dukungan terhadap Palestina.
“Secara khusus, para pemimpin gabungan KTT, OKI, dan Liga Arab telah meminta saya dan enam Menlu OKI lainnya untuk menjalankan misi internasional mendorong gencatan senjata dan proses perdamaian,” ujarnya.
Dalam menjalankan mandat tersebut, Komite Menlu yakni 7 Menteri Luar Negeri dari OKI telah melaksanakan diplomasi secara khusus menemui para pejabat tinggi. Termasuk dan terutama adalah 5 negara Anggota Tetap DK PBB, baik pada level Kepala Pemerintahan maupun pada level Menteri Luar Negeri.
“Kita melihat bahwa jumlah negara yang mendukung resolusi Palestina di PBB semakin meningkat, sementara jumlah negara yang menentang dan abstain semakin menurun. Tekanan domestik terhadap negara kunci semakin meningkat,” lanjutnya.
“Dan pada akhir tahun lalu Dewan Keamanan PBB akhirnya berhasil mengadopsi resolusi kemanusiaan untuk Palestina. Namun semua itu belum cukup. Bagi Indonesia, gencatan senjata diperlukan dan akan menjadi game changer untuk menyelesaikan isu Gaza,” tambahnya.
(Susi Susanti)