Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Suara Hati Warga Gaza yang Makam Keluarganya Dihancurkan Israel

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 20 Januari 2024 |17:31 WIB
Suara Hati Warga Gaza yang Makam Keluarganya Dihancurkan Israel
Warga Gaza sangat bersedih karena makam keluarganya dihancurkan oleh Israel (Foto: Reuters)
A
A
A

Israel mengatakan bahwa 253 orang disandera selama serangan teror Hamas pada 7 Oktober dan yakin 132 sandera masih berada di Gaza, 105 di antaranya masih hidup dan 27 tewas.

Banyak warga Gaza yang makam keluarganya dihancurkan Israel sangat bersedih dan marah.

Salah satunya adalah Munther al Hayek. Putrinya yang bernama Dina, terbunuh dalam perang Gaza pada 2014. Pada awal Januari dia mengunjungi makam Dina di pemakaman Sheikh Radwan di Kota Gaza, tapi dia tidak ada di sana. Dia berusaha mencari makam neneknya. Itu juga tidak ada di sana.

“Pasukan pendudukan menghancurkan dan melibas mereka,” kata Hayek, juru bicara kelompok oposisi Palestina Fatah di Gaza, kepada CNN.

“Pemandangannya mengerikan. Kami ingin dunia melakukan intervensi untuk melindungi warga sipil Palestina,” lanjutnya.

Sementara itu, Mosab Abu Toha, penyair asal Gaza yang karyanya dimuat di New York Times dan New Yorker, juga mengetahui bahwa kuburan tempat adik dan kakeknya dimakamkan dirusak berat oleh militer Israel.

Sekarang hidup aman di Kairo, Abu Toha mengatakan kepada CNN bagaimana pada tanggal 26 Desember saudaranya meneleponnya dari pemakaman Beit Lahia, di Gaza utara, mencari orang yang dicintainya tetapi tidak dapat menemukan mereka.

Dalam rekaman video call mereka yang dilihat CNN, puing-puing berserakan di tanah tempat kuburan itu dulu berdiri. Bekas tapak kendaraan militer berat melintasi kuburan dalam citra satelit.

Jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah dari hari ke hari. Lebih dari 24.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas di Gaza. Pemakaman sering kali dilakukan dengan cepat sesuai dengan praktik Islam, dan sejak perang dimulai, orang mati sering kali dikuburkan di kuburan massal.

Pada akhir Desember lalu, Israel mengembalikan jenazah 80 warga Palestina yang tewas dalam perang tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka telah mengonfirmasi bahwa mereka bukan sandera Israel yang disandera oleh Hamas. Laporan media Palestina pada saat itu mengatakan mayat-mayat yang dikembalikan tidak dapat diidentifikasi. CNN tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement