Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bukan Perang, Joe Biden Sudah Putuskan Respons AS Terhadap Serangan di Yordania

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 31 Januari 2024 |06:15 WIB
Bukan Perang, Joe Biden Sudah Putuskan Respons AS Terhadap Serangan di Yordania
Presiden AS Joe Biden sudah putuskan respons AS terhadap serangan di Yordania (Foto: PA News Agency)
A
A
A

NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia telah memutuskan bagaimana AS akan menanggapi serangan drone atau pesawat tak berawak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania pada akhir pekan.

Biden tidak menjelaskan lebih lanjut dalam sambutannya di Gedung Putih.

“Saya rasa kita tidak memerlukan perang yang lebih luas di Timur Tengah,” terangnya.

Seperti diketahui, kelompok milisi yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan di pangkalan militer AS yang menewaskan 3 tentara AS.

Puluhan lainnya terluka dalam serangan pada Minggu (28/1/2024) di dekat perbatasan Suriah.

Serangan pesawat tak berawak semalam adalah pertama kalinya tentara AS tewas akibat tembakan musuh di Timur Tengah sejak perang Israel di Gaza meletus pada 7 Oktober.

Ketika ditanya wartawan pada Selasa (30/1/2024) pagi apakah dia sudah memutuskan bagaimana menanggapi serangan itu, Biden menjawab: "Ya."

Dia juga ditanya apakah Iran harus disalahkan. “Saya menganggap mereka (Iran) bertanggung jawab dalam artian mereka memasok senjata kepada orang-orang yang melakukannya,” katanya.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan AS mungkin akan mengambil “pendekatan berjenjang” dalam menanggapi hal ini.

"Bukan hanya satu tindakan, tapi kemungkinan beberapa tindakan... dalam jangka waktu tertentu," katanya kepada wartawan di pesawat Air Force One dalam perjalanan Biden menghadiri penggalangan dana pemilu di Florida.

“Prinsip panduannya adalah memastikan bahwa kami terus menurunkan kemampuan yang dimiliki kelompok-kelompok ini untuk digunakan melawan pasukan dan fasilitas kami,” lanjutnya.

“Presiden akan melakukan apa yang harus dia lakukan untuk melindungi pasukan dan fasilitas kami serta menjaga keamanan nasional kami,” tambahnya.

Gedung Putih mengatakan pada Selasa (30/1/2024) bahwa Biden telah berbicara dengan anggota keluarga dari ketiga tentara tersebut.

Menurut rencana, Biden akan menghadiri "pemindahan secara bermartabat" jenazah mereka di Pangkalan Angkatan Udara Dover di Delaware pada Jumat (2/2/2024).

Kirby menjelaskan Biden mengatakan kepada keluarga korban betapa bangganya kami atas pelayanan mereka, betapa kami berduka dan berduka atas kehilangan mereka.

Seperti diketahui tiga tantara AS tewas karena drone musuh menyerang ketika drone Amerika kembali ke pangkalan dari sebuah misi.

Para pejabat mengatakan fitur respons otomatis pertahanan udara di pangkalan itu dimatikan untuk menghindari penembakan jatuh pesawat tak berawak AS.

Namun karena itu, tidak ada peringatan bagi pasukan yang dikabarkan masih berada di kamar tidurnya.

Mitra BBC AS, CBS News melaporkan sistem pertahanan udara tambahan, yang disebut Coyote, dikirim ke Tower 22 untuk membantu mencegat drone.

Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan pertahanan udara Tower 22 tidak sekuat pangkalan lain di wilayah tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement