Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terancam Dideportasi, Band Rock Anti-Perang Rusia Ditangkap saat Tur di Thailand

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 31 Januari 2024 |13:47 WIB
Terancam Dideportasi, Band Rock Anti-Perang Rusia Ditangkap saat Tur di Thailand
Band rock asal Rusia terancam dideportasi saat tur di Thailand (Foto: Instagram)
A
A
A

THAILAND – Sebuah band rock Rusia-Belarusia yang kental dengan sikap anti-perang Rusia-Ukraina terancam dideportasi kembali ke Rusia saat melakukan tur di Thailand.

Human Rights Watch telah mendesak pemerintah Thailand untuk tidak mendeportasi Bi-2, yang telah dikritik oleh Moskow, dengan mengatakan ketujuh anggotanya menghadapi penganiayaan.

“Jika pihak berwenang Thailand mengirim mereka [Bi-2] kembali ke Rusia untuk menghadapi bahaya dan penganiayaan, ini akan menjadi kasus pertama di bawah pemerintahan [Perdana Menteri] Sretta,” kata peneliti senior Human Rights Watch Sunai Pasuk kepada BBC.

“PM Thailand berjanji bahwa pemerintahannya akan mematuhi prinsip hak asasi manusia, jadi ini adalah ujian yang krusial,” lanjutnya.

Band ini ditangkap karena pertunjukan tidak sah saat melakukan tur di Phuket, sebuah pulau resor yang menampung ratusan ribu turis Rusia.

Mereka ditahan di Bangkok. Namun pihak berwenang Thailand belum mengomentari kasus ini secara terbuka atau menanggapi pertanyaan BBC.

Sebuah pernyataan di halaman Facebook resmi band tersebut mengatakan mereka menghadapi deportasi setelah dinyatakan bersalah pada tanggal 26 Januari karena melakukan pertunjukan tanpa izin yang benar. Mereka dilaporkan telah membayar denda atas pelanggaran tersebut.

Band ini pun mengeluarkan sebuah pernyataan.“Tekanan dari luar memainkan peran penting dalam penahanan kami. Kami tahu bahwa alasan tekanan ini adalah [pembalasan] atas kreativitas kami, pandangan kami, posisi kami,” terangnya.

Band ini juga menuduh bahwa mereka tidak memahami proses hukum di kepolisian dan pengadilan Thailand, karena tidak diberikan layanan penerjemahan yang memadai.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement