2. Sangat Bergantung Pada Tiongkok
Meskipun Korut menganut kemandirian atau Juche, namun secara rutin negara tersebut menerima bantuan dari badan-badan internasional dan beberapa negara. Salah satunya adalah Tiongkok, pendukung terbesarnya.
Mengutip World101.cfr.org, hingga saat ini, Korut masih mengalami kemiskinan dan masih ketergantungan dengan impor energi dan bantuan dari Tiongkok.
Tiongkok terus melakukan investasi militer secara tidak proporsional, seperti yang telah dilakukannya selama enam puluh tahun terakhir. Tindak pengembangannya yakni dengan program senjata nuklir dan rudal balistik.
3. Sistem Pendidikan
Berdasarkan Ling-App.com, sistem pendidikan di Korsel sangat kompetitif dan berjasa. Mereka mulai belajar pada usia enam tahun. Seperti pada umumnya, mereka mempelajari pengetahuan umum baik tentang negaranya maupun secara keseluruhan.
Berbeda dengan Korut, mereka hanya berfokus pada keluarga Kim. Rata-rata seorang siswa menghabiskan waktu 684 jam atau sekitar 28 hari hanya untuk mempelajari silsilah keluarga dan kepresidenan Korut saat ini dan pendahulunya.
4. Fasilitas Internet
Menurut Byju's Exam, Korsel dan Korut sangat berbeda dalam hal mengakses informasi, terutama dengan menggunakan fasilitas internet.
Secara global, Korsel memiliki internet yang cepat dan stabil. Sedangkan Korut melarang penggunaan internet. Hanya beberapa warga negara yang diperbolehkan menggunakan internet resmi Korut, Kwangmyong.
(Susi Susanti)