Penentangan global semakin meningkat terhadap serangan semacam itu di Rafah, tempat sekitar 1,5 juta warga Palestina mengungsi.
Sebelumnya, badan kesehatan masyarakat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sebuah rumah sakit (RS) utama di Gaza telah berhenti berfungsi setelah serangan Israel.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka tidak diizinkan memasuki rumah sakit Nasser di Khan Yunis, utara Rafah, untuk menilai situasi.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memasuki kompleks tersebut pada Kamis (15/2/2024), mengatakan intelijen mengindikasikan bahwa sandera yang diambil oleh Hamas ditahan di sana.
IDF menggambarkan operasinya di Nasser sebagai operasi yang tepat dan terbatas serta menuduh Hamas secara sinis menggunakan rumah sakit untuk teror.
(Susi Susanti)