ITALIA - Monfalcone adalah kota yang terletak di Teluk Trieste, Italia bagian utara. Wilayah ini dikenal sebagai pusat industri pembuatan kapal, pesawat terbang, tekstil, bahan kimia dan minyak sulingan, serta rumah perusahaan kapal pesiar Fincantieri.
Mengutip beberapa sumber, arti nama Monfalcone yakni gunung elang, yang diambil dari bahasa Prancis, Montfaucon serta bahasa Jerman, Falkenberg.
Kota ini dihuni 50 ribu jiwa, dan menjadikannya sebagai kota terpadat kelima di Friuli-Cenezia Giulia, serta menjadi pusat utama wilayah Bisiacaria.
Meningkatnya populasi di Monfalcone juga dikarenakan sejumlah besar penduduk beragama Islam asal Bangladesh, yang pindah ke kota ini.
Namun kota tersebut menjadi kontroversi, setelah Wali Kota Monfalcone, Anna Maria Cisint, mengeluarkan kebijakan larangan melakukan ibadah kepada umat Muslim.
Melansir The Islamic Information, Cisint melarang umat Muslim menuaikan salat. Pernyataan ini semakin kontroversi, lantaran umat Muslim mendapat sebuah amplop berisi halaman Al-Quran yang telah terbakar setengah, yang ditempel di Persatuan kebudayaan Muslim Darus Salaam.
Kebijakan tersebut semakin memicu intoleransi dan ketegangan di kota tersebut. Tidak hanya itu, rasisme insitusional juga dapat memengaruhi politik lokal.
Lantas, bagaimana kondisi Monfalcone saat ini? Menurut Italy Magazine, kota ini tidak hanya dikenal sebagai pusat produksi kapal, namun memiliki banyak tempat dan monumen bersejarah yang menarik.
Misalnya Rocca, lokasi yang menjadi tempat pameran speleologi, Taman Perang Dunia I, Katedral Sant'Ambrogio, dan beberapa villa Romawi yang dapat ditemukan di wilayah kotamadya Molfancone. Situs-situs tersebut menjadi objek peneliti arkeolog, sehingga tidak dibuka untuk umum.
Tidak hanya itu, ada sebuah pemandian air panas, yang diduga sudah ada sejak Zaman Romawi. Sisa-sisa bangunan tersebut dimasukan ke dalam bangunan pemandian air panas saat ini, dan telah diaktifkan pada 2014.
(Susi Susanti)