Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Selain Prabowo, Ini 8 Purnawirawan yang Pernah Mendapat Anugerah Pangkat Istimewa Jenderal TNI (HOR)

Ajeng Wirachmi , Jurnalis-Rabu, 28 Februari 2024 |13:59 WIB
Selain Prabowo, Ini 8 Purnawirawan yang Pernah Mendapat Anugerah Pangkat Istimewa Jenderal TNI (HOR)
Prabowo Subianto mendapat Anugerah Pangkat Istimewa Jenderal TNI dari Presiden Jokowi (Foto: MPI)
A
A
A

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) memberikan kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan TNI (HOR) kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu (28/2/2024). Pemberian pangkat tersebut dilakukan pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta.

Sebelum Prabowo, ada tokoh-tokoh lain yang rupanya juga menerima pangkat tersebut. Berikut daftarnya.

Abdullah Mahmud Hendropriyono

Abdullah Mahmud Hendropriyono atau AM Hendropriyono merupakan salah satu purnawirawan TNI yang mendapat gelar Jenderal Kehormatan. Pria yang dikenal sebagai Master of Intelligence ini menerima gelar tersebut pada 1 November 2004 ketika masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Hendropriyono merupakan profesor ilmu filsafat intelijen pertama di dunia dan menjabat sebagai Kepala BIN (Badan Intelijen Indonesia) pada periode 2001 hingga 2004. Di tahun 2014, ia dikukuhkan sebagai guru besar bidang intelijen oleh STIN (Sekolah Tinggi Intelijen Negara).

 Ilustrasi

Abdullah Mahmud Hendropriyono (Dok Okezone.com)

Agum Gumelar

Selanjutnya, ada nama Komandan Jenderal Kopassus tahun 1993-1994, Agum Gumelar. Ia memperoleh gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2000 dari Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Agum masuk ke Akademi Militer Indonesia pada tahun 1963.

Setelah lulus, ia berhasil menduduki beberapa posisi strategis, seperti staf Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban, Wakil Asisten Intelijen Komando Pasukan Khusus, Gubernur Lemhannas, hingga ke posisi Menteri.

Ilustrasi

Agum Gumelar (Foto: MPI)

Agum tercatat pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan, Menteri Pertahanan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan, serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Hari Sabarno

Hari Sabarno juga memperoleh kenaikan pangkat kehormatan dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Pemberian gelar Jenderal Kehormatan kepada Hari Sabarno bersamaan dengan A.M Hendropriyono.

 BACA JUGA:

Hari menempuh pendidikan di Akademi Militer tahun 1967. Di era Megawati, ia ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Hari Sabarno wafat pada 31 Mei 20219 di Jakarta dalam usia 74 tahun.

Luhut Binsar Panjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menerima gelar Jenderal Kehormatan dari Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Tokoh militer kelahiran Toba Samosir, 28 September 1947 ini masuk AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) pada tahun 1967.

Ia kemudian lulus tahun 1970 dengan menyandang predikat lulusan terbaik. Luhut dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81, Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif).

Ilustrasi

Luhut Binsar Panjaitan (Okezone.com)

Melansir laman Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan, Luhut juga tercatat pernah menjabat sebagai Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI AD.

 BACA JUGA:

Sarwo Edhie Wibowo

Tokoh militer Indonesia lainnya yang menerima gelar Jenderal Kehormatan adalah Sarwo Edhie Wibowo. Ia memperoleh gelar tersebut dari Presiden Soeharto. Sarwo Edhie merupakan tokoh yang sangat berperan dalam menangani komunis dalam peristiwa G30S.

Kala itu, Sarwo Edhie menjabat sebagai Panglima RPKAD (Resimen Komando Angkatan Darat) yang kini dikenal sebagai Kopassus. Ayah mertua Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini meninggal dunia pada 9 November 1989 di Jakarta dalam usia 89 tahun.

 Ilustrasi

Sarwo Edhie Wibowo

Soerjadi Soedirja

Soerjadi Soedirja menerima gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2000. Alumnus Akademi Militer tahun 1962 ini merupakan Gubernur DKI Jakarta tahun 1992-1997.

Setelah lengser dari jabatan gubernur, Soerjadi menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan. Soerjadi wafat dalam usia 82 tahun di Jakarta.

Soesilo Soedarman

Soesilo Soedarman mendapatkan gelar Jenderal Kehormatan dari Presiden Soeharto. Soesilo merupakan Panglima TNI (dahulu Panglima ABRI) tahun 1983-1985. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, serta Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.

Seluruh pengalaman dan jabatannya itu ia dapatkan di masa Presiden Soeharto. Soesilo wafat pada 18 Desember 1997 di usia 69 tahun.

Melansir informasi yang ada di dalam Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, nama Soesilo Soedarman diabadikan sebagai museum di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Museum tersebut sengaja dibangun untuk mengenang dan menghormati Soesilo Soedarman yang diresmikan pada 24 Maret 2000.

 Ilustrasi

Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperoleh gelar Jenderal Kehormatan pada 25 September 2000. Mengutip laman TNI, SBY memulai karier politiknya pada tahun 2000, saat memutuskan untuk pensiun dini dari militer. Ia dipercaya menduduki posisi sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di bawah kepemimpinan Presiden Gus Dur.

Setelahnya, ia juga ditunjuk menjadi Menko Polkam dalam Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati Soekarnoputri. SBY maju sebagai calon presiden Indonesia tahun 2004 bersama Jusuf Kalla dan berhasil terpilih. Ia kembali menjadi Presiden Indonesia di periode keduanya bersama Boediono.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement