Menanggapi hal itu, Pj Wali Kota Lubuklinggau, Trisko Defriansyah mengatakan turut prihatin dan minta maaf, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah mitigasi serta sudah koordinasi dengan semua pihak.
Menurutnya, atas kejadian ini pihaknya sudah membentuk tim percepatan langkah-langkah perbaikan rumah sakit Siti Aisyah baik mutu maupun pelayanan dan SDM.
"Beberapa rekomendasi dari tim percepatan adalah masalah layanan, oleh sebab itu melalui dinas kesehatan dari Direktur Siti Aisyah untuk menyelesaikan dan menjelaskan dengan pasien," jelasnya.
Dikatakan Trisko, untuk peralatan yang kurang untuk segera di perbaiki demi keselamatan jiwa pasien, apalagi untuk yang akan melahirkan memang dibutuhkan standarisasi.
"Dalam laporannya memang saat hendak melahirkan sudah bukaan sudah siap dan lahir prematur peralatan inkubator tidak bagus bukannya menolong malah dua-duanya ibu dan anak tidak tertolong," katanya.
Selanjutnya, agar ibu dan anak tertolong itulah pihak rumah sakit merujuk pasien ke RS ibu dan Anak Dwi Sari, namun diduga saat penyampaian ada miskomunikasi masalah pelayanan itu.
"Oleh karena itu kami akan lakukan penyelidikan, kami juga sudah mengundang pihak-pihak ekspet yang lain diantaranya cara komunikasi dan melayani tapi memang pelan-pelan ya memang kita lupa bahwa bukan hanya membangun fisik saja," jelasnya.
Ditambahkan Trisko, saat ini pihaknya tengah berupaya membangun SDM di rumah sakit. Menurutnya banyak catatan dalam membangun SDM kedepan, salah satunya masalah kelebihan pegawai dan disiplin jam kerja para dokter.
"Karena aturannya dokter juga bisa praktek di tiga tempat, kita minta mereka mendahulukan dulu rumah sakit pemerintah ini karena mereka ASN. Karena dokter ASN kita minta rumah sakit pemerintah baru tempat kerja yang lain," katanya.
Selain itu, layanan UGD kedepan seharusnya ini tidak terjadi lagi, apa bila terjadi kasus serupa pihaknya harus memberikan layanan terbaik, salah satunya mengantar pasien pakai ambulans ke rumah sakit rujukan.
"Semua layanan-layanan ini sedang kami lakukan perbaikannya," pungkasnya.
(Fakhrizal Fakhri )