Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jelang Ramadhan, Joe Biden Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Ada di Tangan Hamas

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 06 Maret 2024 |06:43 WIB
Jelang Ramadhan, Joe Biden Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Ada di Tangan Hamas
Presiden AS Joe Biden sebut kesepakatan gencatan senjata Gaza ada di tangan Hamas (Foto: Reuters)
A
A
A

GAZA Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pada Selasa (5/3/2024) bahwa gencatan senjata Gaza ada di tangan Hamas dengan imbalan pembebasan sandera Israel. Biden meminta Hamas untuk menerima kesepakatan gencatan senjata di Gaza jelang bulan suci Ramadhan.

Hal ini diungkapkan Biden ketika delegasi mengadakan pembicaraan gencatan senajata hari ketiga tanpa ada tanda-tanda terobosan.

Washington, pendukung utama politik dan militer Israel dan sponsor perundingan tersebut, juga memberikan tanggung jawab kepada penguasa Gaza.

"Saat ini hal ini ada di tangan Hamas. Israel telah bekerja sama. Ada tawaran yang masuk akal," kata Biden kepada wartawan.

“Jika kita sampai pada situasi dimana pertempuran terus berlanjut hingga Ramadhan itu akan sangat berbahaya,” lanjutnya.

Kekerasan Palestina-Israel di Israel dan wilayah pendudukan Palestina sering meningkat selama bulan Ramadhan, begitu pula permusuhan terhadap Israel di dunia Arab dan Muslim, sehingga menciptakan insentif yang kuat bagi para pemimpin untuk mencapai kesepakatan sebelum bulan Ramadhan.

Hamas Palestina memperingatkan perundingan untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera tidak dapat dilanjutkan tanpa batas waktu .

Seperti diketahui, para perunding dari kelompok militan Palestina, Qatar dan Mesir namun bukan Israel, berada di Kairo untuk mencoba mencapai gencatan senjata selama 40 hari dalam perang Hamas dengan Israel menjelang bulan puasa Ramadhan, yang dimulai awal pekan depan.

Kesepakatan yang diberikan kepada Hamas akan membebaskan beberapa sandera yang ditangkap oleh militan Palestina dalam serangan bulan Oktober yang memicu perang, sementara bantuan ke Gaza akan ditingkatkan untuk menghindari kelaparan karena rumah sakit merawat anak-anak yang menderita kekurangan gizi akut, dan Hamas akan memberikan daftar semua sandera yang disandera oleh Hamas di Gaza.

Melalui pernyataan Gedung Putih, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menekankan pada pertemuan pada Selasa (5/3/2024) bahwa pembebasan sandera yang sakit, terluka, lansia dan perempuan akan menghasilkan gencatan senjata segera di Gaza setidaknya selama enam minggu,

“Fase pertama gencatan senjata ini juga akan memungkinkan gelombang bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza, dan memberikan waktu dan ruang untuk menjamin pengaturan yang lebih langgeng dan ketenangan yang berkelanjutan,” kata pernyataan Gedung Putih.

Sebelumnya di Beirut, pejabat Hamas Osama Hamdan mengulangi tuntutan utama kelompoknya yakni diakhirinya serangan militer Israel, penarikan pasukan Israel, dan kembalinya seluruh warga Gaza ke rumah-rumah yang terpaksa mereka tinggalkan.

Dia mengatakan pertukaran tahanan tidak dapat dilakukan kecuali setelah gencatan senjata, yang mencerminkan pandangan Hamas bahwa gencatan senjata harus menjadi langkah menuju penyelesaian konflik.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement