HAITI – Kondisi Haiti yang terus bergejolak dan memanas membuat warga hidup serba kesusahan. Penduduk ibu kota sebagian besar tinggal di rumah pada Senin (4/3/2024) dan hanya sedikit orang yang keluar untuk mendapatkan air minum atau makanan.
Kantor berita AFP melaporkan, berbicara dari Haiti, Serge Dalexis dari Komite Penyelamatan Internasional mengatakan masyarakat sangat sulit mengakses layanan dasar seperti layanan kesehatan, makanan dan air.
“Sekarang ada kekurangan segalanya di Port-au-Prince,” kata Dalexis, seraya menambahkan bahwa penembakan dilaporkan terjadi di banyak wilayah di kota tersebut.
Diperkirakan 15.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka selama beberapa minggu terakhir akibat kekerasan tersebut.
Seperti diketahui, kerusuhan terus terjadi di Haiti sejak Februari lalu.
Geng-geng bersenjata, yang menggunakan senjata yang diselundupkan dari AS, telah menguasai sekitar 80% ibu kota dalam beberapa tahun terakhir.
Pemimpin geng yang dikenal sebagai Barbecue telah menyerukan pemecatan Perdana Menteri (PM) Ariel sejak dilantik sebagai penerus Presiden Jovenel Moïse pada Juli 2021.
Dalam sebuah video yang diposting di media sosial, Barbecue pekan lalu menyatakan bahwa tujuan pertama perjuangan mereka adalah untuk memastikan bahwa pemerintahan tidak berkuasa.